Tempo.Co, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut terpukul karena mewabahnya virus corona. "Ya, apapun perlambatan perekonomian global pasti. Itu semua menyampaikan yang sama. Negara-negara yang terkena imbas itu juga pasti kena. Kita ngomong apa adanya termasuk negara kita Indonesia," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2020.
Namun, kata Jokowi, pemerintah masih perlu menghitung dampak Virus Corona terhadap ekonomi dalam negeri. Jokowi mengaku belum bisa menyampaikan secara spesifik berapa persen pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.
"Berapa persen nanti ada imbas ke pertumbuhan ekonomi kita, itu yang belum bisa dikalkulasi. Ini kan masih dalam proses perjalanan semuanya, jadi menghitungnya negara manapun juga sulit," ujar Jokowi.
Dua hari lalu, Presiden Jokowi telah meminta para menterinya mengkalkulasi dengan cermat dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian Indonesia. "Dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini bagi perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan investasi dan pariwisata," kata Jokowi di Istana Bogor, Selasa lalu.
Menurut Jokowi, Indonesia harusnya bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, terutama dalam sektor perdagangan. Dari sektor perdagangan, kata Jokowi, Cina merupakan negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa 16,6 persen dari total ekspor Indonesia. Di sisi lain, Cina sekaligus merupakan negara dengan pangsa impor terbesar di Indonesia.
"Saya kira ada peluang bagi kita untuk memanfaatkan ceruk pasar ekspor ke negara-negara lain yang sebelumnya banyak mengimpor produk yang sama dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," ujar Jokowi.