TEMPO.CO, Jakarta- Direktur TVRI era 2014-2017, Iskandar Achmad membantah pernyataan Helmy Yahya terkait adanya kehilangan 200 laptop dan 200 kamera pada November 2017. "Setelah ditelusuri dan berdasarkan sumber informasi dari Sub bagian Inventarisasi TVRI pernyataan hilangnya 200 kamera dan 200 laptop tersebut tidak benar," kata dia melalui keterangan tertulis, Sabtu, 31 Januari 2020.
Adapun pernyataan Helmy Yahya itu dilontarkan saat menggelar jumpa pers di Pulau Dua Senayan, Jakarta, untuk menjelaskan status dirinya setelah dipecat Dewan Pengawas TVRI dari jabatan Direktur Utama televisi tersebut.
Iskandar menjelaskan, bahwa televisi publik telah menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit dalam proses invetarisasi sejak 2015 hingga Desember 2018. Pada tahun tersebut, tercatat ada 456 unit laptop, dan tidak ada hilang satu pun dengan total nilai Rp 7,8 miliar.
Dia juga menjelaskan perihak kamera tipe DSLR (Digital Single Reflect Lens) yang disebut kurang. Jumlah kamera itu terdata ada 401 unit, serta untuk kamera elektronik tercatat ada 350 unit, namun ada kekurangan 51 unit karena ada pencatatan ganda. Bila dihitung nilai total aset tersebut mencapai Rp 127,7 miliar.
"Terhadap barang-barang yang rusak berat dilakukan penghapusan dari daftar inventarisasi sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya, Helmy Yahya bakal melayangkan gugatan hukum terkait pemberhentiannya dirinya dari stasiun televisi pelat merah itu oleh Dewan Pengawas.
"Saya akan berjuang terus, dalam pekan ini kami ajukan tuntutan atau legal action, tunggu saja," ujar dia selepas rapat bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.
Ia menuturkan, keputusan dalam mengambil jalan hukum demi memperjuangankan kepentingan bersama dalam mempertahankan TVRI ke depannya. Bukan untuk kepentingan pribadi semata.
"Saya berjuang untuk karyawan, ada 4.800 karyawan TVRI, mereka itu tunjangan kinerjanya enggak turun-turun dalam dua tahun terakhir," tutur dia.
Selama periodenya, Helmy mengatakan jajarannya terus mengejar ketertinggalan TVRI dibandingkan televisi lainnya. Saat pertama kali menangani stasiun televisi publik milik pemerintah itu, ia mengatakan banyak persoalan di sana.
EKO WAHYUDI l CAESAR AKBAR