TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Triawan Munaf berkukuh ingin memperbaiki citra perseroan. Ia menginginkan manajemen maskapai pelat merah menomor-satukan akhlak pada masa mendatang.
"Kami (Dewan Komisaris Garuda) akan memberikan masukan kepada direksi untuk menomor-satukan akhlak. Kami mau bisnis ini tidak hanya memikirkan untung dan rugi meski memang harus untung," ujar Triawan di kantor Kementerian BUMN, Jumat, 25 Januari 2020.
Triawan mengatakan hal itu sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Adapun persoalan akhlak ini juga menjadi agenda perseroan untuk meningkatkan kinerja manajemen.
Menurut Triawan, dengan mengutamakan akhlak, persepsi publik terhadap Garuda Indonesia akan berubah. Baru-baru ini, citra Garuda Indonesia memang sempat melorot lantaran didera banyak kasus.
Garuda sempat bermasalah lantaran direksi lamanya tersangkut kasus rangkap jabatan komisaris saat menjalin kerja sama manajemen dengan Sriwijaya. Selanjutnya, direksi lama melakukan praktik penyelundupan kargo gelap yang membuat sejumlah pimpinan dicopot.
"Jadi kami ingin kinerja karyawan membaik dan persepsi masyarakat juga baik. Dengan begitu, keduanya seimbang," tuturnya.
Selanjutnya, Triawan juga menginginkan adanya transparansi manajemen kepada publik. Ia menyebut dengan keterbukaan informasi, Garuda Indonesia akan menjadi perusahaan pelat merah yang dekat dengan masyarakat. Ia pun memungkinkan perusahaan akan merespons dengan cepat keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat terhadap maskapai.
"Kami ingin bisnis ini harus jadi bisnis kebahagiaan yang menyenangkan bagi penumpang," tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA