TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri mengklaim investasi perseroan belakangan rontok karena kondisi pasar modal. Pernyataan ini diutarakan untuk menegasikan adanya dugaan korupsi senilai Rp 10 triliun yang menggerogoti keuangan perseroan.
"Sehubungan dengan kondisi pasar modal Indonesia, terdapat beberapa penurunan investasi Asabri yang sifatnya sementara," tutur Direktur Utama Asabri Letjen TNI (purn) Sonny Widjaja dalam keterangan tertulis pada Senin, 13 Januari 2020.
Baca Juga:
Sepanjang 2019, saham-saham yang menjadi portofolio Asabri memang melorot. Harga saham Asabri anjlok hingga lebih dari 90 persen. Berdasarkan keterbukaan sistem informasi, terdapat 14 saham yang masuk ke dalam portofolio Asabri. Namun, Asabri memilih untuk melepas seluruh investasinya di PT Pool Advista Finance Tbk. (POOL) pada Desember 2019.
Akibatnya, saham POOL terjun paling dalam di antara portofolio Asabri lainnya dengan penurunan 96,93 persen sepanjang 2019. Bahkan, saham tersebut disuspensi hingga kini sejak 30 Desember 2019, dengan level harga penutupan Rp 156.
Dengan kondisi ini, Sonny mengklaim Asabri telah menyiapkan mitigasi untuk memulihkan kondisi perseroan. Ia juga memastikan saat ini operasional berjalan dengan baik.
"Proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan dengan normal. Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," ucapnya.
Dugaan korupsi di perusahaan pelat merah yang mengurus asuransi prajurit TNI, Polri, dan PNS di Kementerian Pertahanan dan Polri ini pertama kali diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. Mahfud menduga ada persamaan modus dalam dugaan korupsi Asabri dengan korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
"Modus operandinya sama. Bahkan mungkin ada beberapa orangnya yang sama," kata Mahfud saat ditemui di kantornya, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 13 Januari 2020.
Mahfud belum mau mengungkap seluruhnya dugaan yang ia temukan. Ia masih menunggu kepulangan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, yang saat ini sedang berdinas di luar negeri.
Di tempat yang berbeda, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kementeriannya bakal merombak manajemen Asabri.
"Ya pasti (ada perombakan), saya kira," ujar Kartika di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Senin siang. Perombakan itu direncanakan dilakukan tahun ini.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | EGI ADYATAMA | FAJAR PEBRIANTO | CAESAR AKBAR