TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw berharap tol Manado-Bitung dapat mulai dioperasikan pada awal Januari 2020. "Ya ini merupakan sejarah baru bagi kita masyarakat Sulut yang sudah lama mendambakan jalan tol, hari ini bisa difungsikan. Tentu saja multiplier effect-nya banyak, tak perlu disebutkan juga semua sudah tahu," ujar Wagub Kandouw di Manado, Sabtu, 21 Desember 2019.
Kandouw melanjutkan, meski ada dinamika, manfaatnya lebih banyak. "Dinamika-dinamika pasti ada. Tapi menurut hemat saya dan kesepakatan bersama, dari satu hingga 100 ada 99 manfaatnya dan itu kita harus syukuri,” katanya.
Dirinya pun mengimbau kepada pengguna jalan tol ini agar tidak ngebut dan tetap pada kecepatan maksimal yaitu 80 kilometer per jam. “Meski relatif baru, tapi regulasi sudah ada. Kultur masyarakat juga harus menyesuaikan baik penggunanya maupun masyarakat yang dilalui tol ini. Tapi saya yakin masyarakat Sulut cepat bersosialisasi dengan gaya hidup baru. Harapannya juga supaya masyarakat yang kerja di Bitung atau Manado bisa gunakan jalan ini,” ujarnya.
Fungsional jalan tol sepanjang 25 kilometer dari panjang bentangan 39,9 kilometer itu menggunakan pembayaran uang elektronik dari beberapa bank yakni BRI, BNI, BSG, Mandiri, BTN dan BCA.
"Tadi juga saya lihat dari pihak perbankan turut andil dalam penggunaan cashless comunity. Dan diharapkan masyarakat juga ikut mengkampanyekan program dari Bank Indonesia untuk program Gerakan Nasional Nontunai,” ujar Kandouw.
Tol Manado-Bitung yang dimanfaatkan ini akan difungsikan dari dua arah dan hanya untuk kendaraan kecil, sementara bus dan truk tidak diizinkan melintas. Kendaraan yang dari arah Manado menuju Bitung, dapat masuk melalui Manado dan keluar di Airmadidi, sementara ketika masuk dari Airmadidi keluar di Manado.
Selanjutnya, dari Bitung menuju Manado, masuk dari Manembo-Nembo bisa keluar di Airmadidi dan Manado. Tol Manado-Bitung sudah difungsionalkan mulai 20 Desember 2019 dan akan berakhir 3 Januari 2020.
