TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung banyaknya merek dagang makanan dan kopi ternama di tempat peristirahatan di jalan tol atau rest area. Ihwal hal ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan merek ternama memang diperlukan untuk menarik pengunjung.
"Jadi misalnya harus ada KFC satu, jadi jangkarnya. Orang mau ke situ, lalu menyebar ke yang lain seperti ke pecel atau rawon, tapi harus ada jangkarnya," kata Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa 10 Desember 2019.
Ia menjelaskan saat ini sudah ada aturan soal porsi dari pengusaha asing di rest area yakni dengan perbandingan 30 persen dan 70 persen pelaku usaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Basuki menuturkan, pembuatan aturan tersebut merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Itu arahan beliau saya masukkan ke Permen PU," ucapnya.
Basuki menjelaskan sebenarnya sudah ada rest area yang memenuhi aturan tersebut, terlebih untuk tempat istirahat yang baru saja dibuat. "Ya saya kira sudah ada 70 persen yang baru-baru, seperti sate maranggi pasti ada, soto sadang pasti ada, dan di Madiun seperti pecel madiun, ada dan rawon uling," ujarnya.
Selain mengeluhkan merek ayam dan kopi dari asing di reast area, Jokowi juga menuturkan, semestinya kawasan sentra ekonomi di rest area jalan tol diisi dengan produk-produk lokal. Sebab kata dia, kualitas produk lokal juga tak kalah dari brand ternama. Misalnya, kopi merek lokal Anomali, Monolog juga tak kalah dari segi rasa, bahkan harganya satu per tiga lebih murah dibandingkan kopi brand ternama.
"Kok yang dipasang itu-itu aja. Ayam juga sama. Banyak sekali yang dipasang di rest area ayam itu-itu saja. Ini harus jadi komitmen kita bersama," kata Jokowi dalam rapat terbatas pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 9 Desember 2019
EKO WAHYUDI | FRISKI RIANA