TEMPO.CO, Purwokerto - Selama lima tahun pemerintahan Presiden Jokowi periode I, Kementerian Perdagangan telah merevitalisasi 5.252 pasar rakyat di seluruh Indonesia. Pasar rakyat adalah nama baru yang disematkan Kementerian Perdagangan untuk menggantikan sebutan pasar tradisional yang selama ini terkesan kotor, tertinggal, kumuh, bau, becek, dan sebagainya.
"Alhamdulillah, bahkan pasar rakyat di Banyumas yang kita bangun, salah satunya adalah Pasar Manis. Ini salah satu pasar kebanggaan Bapak Presiden Jokowi," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto dalam acara Banyumas in Fashion 2019 di Pendopo Sipanji, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat 1 November 2019.
Suhanto mengatakan, pasar rakyat adalah bukti keseriusan pemerintah pusat dan daerah dalam membina dan mengangkat UKM. "Kita sadar bahwa sekarang era modernisasi pasar modern sudah masuk ke pelosok-pelosok, bahkan sampai kecamatan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Kementerian Perdagangan tidak ingin pasar rakyat atau pasar tradisional ditinggalkan oleh konsumennya.
"Sesuai dengan Nawacita Bapak Presiden, kita selama lima tahun mempunyai target membangun 5.000 pasar rakyat. Alhamdulillah sampai akhir 2019, target kita terlampaui, bahkan catatan pada kami sampai akhir Desember akan terbangun sebanyak 5.252 pasar rakyat di seluruh Indonesia yang kita bangun," kata Suhanto.
ANTARA