TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi meluncurkan Bus Rapid Transit (BRT) Transjateng Koridor III rute Semarang-Kendal sebagai wujud pengembangan angkutan aglomerasi yang menghubungkan satu wilayah dengan lainnya, sekaligus mengurangi kemacetan.
"Sektor transportasi ini untuk membantu masyarakat agar lebih lancar dan bisa menggunakan kendaraan umum berkualitas. Dan permintaan masyarakat untuk (transportasi) ini sangat banyak, terutama pelajar dan pekerja," ujarnya saat peluncuran BRT Transjateng Koridor III di Alun-Alun Kabupaten Kendal, Senin, 28 Oktober 2019.
Menurut Ganjar, BRT Koridor III Semarang-Kendal bisa mengurangi kemacetan serta tingkat kecelakaan di jalan akibat penggunaan kendaraan pribadi. Dia optimistis moda angkutan tersebut bakal menarik minat masyarakat Kendal terlebih dengan tarif penumpang yang murah karena untuk masyarakat umum tarifnya dipatok Rp 4 ribu, sedangkan kalangan pelajar dan pekerja hanya Rp 2 ribu.
"Naik bus yuk, murah. Mudah-mudahan bisa membantu terutama pelajar dan buruh. Juga pada veteran," ujarnya.
BRT Transjateng Koridor III Semarang-Kendal ini merupakan penambahan rute dari Koridor I Semarang-Bawen dan Koridor II Purwokerto-Purbalingga.
Tiap unit BRT Transjateng akan menempuh jarak 21 kilometer dan melewati 32 pemberhentian bus.
Ke depan diharapkan seluruh wilayah di Provinsi Jawa Tengah dapat terkoneksi dengan adanya BRT Transjateng yang melayani berbagai rute.
"Inikan tiga tahun bisa membuka tiga koridor, semoga selanjutnya bisa membuka koridor di daerah lain sehingga seluruh wilayah di Jawa Tengah bisa terkoneksi," katanya.
Jika pada tiga koridor tersebut masih fokus untuk pengangkutan masyarakat, pelajar dan pekerja, lanjut Ganjar, ke depan diharapkan BRT Transjateng bakal membuka koridor untuk menunjang transportasi wisatawan.
Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat mengungkapkan Pemprov Jateng sudah menyiapkan koridor tersebut. "Pengembangan koridor BRT Transjateng di wilayah Purwomanggung (Purworejo, Wonosobo, Magelang dan Temanggung) dan Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) diharapkan juga dapat meningkatkan pengembangan pariwisata di kawasan Candi Borobudur," ujarnya.
Dengan adanya transportasi massal yang terkoneksi, maka kunjungan ke sejumlah destinasi wisata di kawasan Objek Wisata Candi Borobudur akan meningkat.
ANTARA