TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan jajaran Kementeriannya agar tidak berpikiran bisa kerja seperti biasa di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo ini. Kendati Kementerian Keuangan masih dipimpin oleh Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.
"Jangan beranggapan bahwa karena Menteri Keuangan masih orang yang sama dan Wakil Menteri Keuangan dari internal Kementerian Keuangan maka akan bisa bekerja secara seperti biasa, Anda salah. Karena saya memiliki pemikiran untuk terus melakukan reformasi dan eksperimen untuk terus menghasilkan yang lebih baik lagi," ujar Sri Mulyani di laman facebooknya, Ahad, 27 Oktober 2019.
Dalam periode lima tahun ke depan, Sri Mulyani meminta jajaran Kementerian Keuangan agar semakin lincah. Sebab, tantangan ekonomi global pun dinilai semakin tidak mudah. Di saat yang sama, Sri Mulyani juga berharap Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara bisa menggunakan kecerdasan emosional dan empati dalam bekerja satu periode ke depan.
"Saya juga mendukung sepenuhnya pernyataan Bapak Mardiasmo Wakil Menteri Keuangan 2014-2019 bahwa dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan kita harus lebih banyak 'bisa merasa' daripada 'merasa bisa'," tuturnya. Di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Suahasil didapuk menjadi Wakil Menteri Keuangan menggantikan pejabat sebelumnya, Mardiasmo.
Sebelumnya, seusai dilantik kembali sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan serangkaian tugas yang dititipkan khusus oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin kepada dirinya dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
"Tujuan dari Kabinet Indonesia Maju adalah bagaimana kita meningkatkan kinerja perekonomian dan bertumpu pada pondasi sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik," ujar Sri Mulyani usai acara penyambutan kembali dirinya sebagai Menteri Keuangan, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.
Sri Mulyani melanjutkan, berbagai program menyangkut pengembangan SDM, pengentasan kemiskinan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan pemerataan menjadi isu penting dalam pemerintahan periode kali ini. "Sehingga ini perlu mendapatkan dukungan dari instrumen kebijakan fiskal serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ucapnya.
Tugas berikutnya adalah fokus untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur, guna mendukung konektivitas di jalur-jalur pusat produksi maupun mendekatkan pada pasar. Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi, simplifikasi, dan kepastian dalam prosesnya. "Walau reformasi sudah mulai kita lakukan sejak periode kemarin, kita tidak boleh terlena harus terus ditingkatkan kinerjanya."
Adapun Suahasil juga mengaku mendapatkan sejumlah arahan dari Presiden Jokowi. "Saya mendapatkan arahan dari Bapak Presiden untuk membantu memperbaiki berbagai macam dukungan policy kepada upaya mempercepat investasi, meningkatkan serapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, sebagai Wakil Menteri Keuangan," kata Suahasil kepada wartawan seusai bertemu Jokowi.
GHOIDA RAHMAH