TEMPO.CO, Palembang - Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Sumatera Selatan memaksimalkan upaya pemadaman di Kabupaten Ogan Komering Ilir, karena titik panas masih banyak di daerah itu. Berdasarkan pantauan satelit Lapan untuk jumlah titik panas sangat banyak mengarah ke-1.200-an dengan sebaran yang dominan di daerah Ogan Komering Ilir, pada Jumat, 25 Oktober 2019.
Danrem 044/Garuda Dempo Kolonel Arh Sonny Septiono mengatakan dalam mengantisipasi perkembangan titik panas yang cukup tinggi dan menganalisis penanganan pemadaman di lapangan maka heli bom air sangat dibutuhkan. Hal itu disampaikan melalui keterangan pers, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Selain itu, pihaknya juga mengerahkan perwira menengah untuk turut melakukan patroli udara dalam memantau titik api. Tugas perwira tersebut memantau titik panas dan selanjutnya berkoordinasi dengan satgas darat kebakaran hutan dan lahan.
Mereka berkoordinasi dengan pasukan darat yang ada di lokasi kebakaran sehingga perwira tersebut diikutsertakan dalam patroli udara.
Danrem mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Danlanud supaya pamen Korem ini dapat memberikan masukan berupa saran terhadap pasukan darat yang melaksanakan pemadaman di lapangan. Jika perlu pembuatan sekat sekat, atau cukup pembasahan yang dilakukan heli bom air untuk pemadaman api.
Sementara Kasiops Korem 044 Gapo Mayor Inf Aris Barunawan mengatakan hasil patroli itu akan dijadikan masukan para pamen atau pendamping untuk dievaluasi sehingga pemadaman lebih efektif.
Kemudian hasil pantauan tersebut diinformasikan ke pasukan darat yang ada di lapangan untuk bertindak seperti apa yang direncanakan pada Minggu, 27 Oktober 2019. Dengan demikian tujuan kegiatan pasukan darat di lokasi kebakaran agar lebih efektif dan syukur-syukur bisa memadamkan api yang ada di lokasi.