TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surya Tjandra diberi waktu satu tahun oleh Presiden Jokowi untuk menyelesaikan persoalan reforma agraria di bawah komando Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
“Saya Surya Tjandra yang diminta Pak Jokowi, Menteri ATR, Wakil Pak Sofyan Djalil. Salah satu poin yang Pak Jokowi tekankan itu pemerintah ingin menyelesaikan sesegera mungkin aneka masalah tumpang tindih dan konflik agraria,” ujar dia seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat 25 Oktober 2019.
Menurut dia, reforma agraria merupakan salah satu prioritas Jokowi yang masih harus mendapatkan perhatian, terutama soal peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih.“Paling tidak setahun ini akan ada hasil lebih baik,” tegasnya.
Dalam hal ini, Surya mengaku berasal dari perwakilan PSI dan juga bekerja sebagai seorang dosen. Surya menempuh pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI).
Lebih jauh dari itu, Surya mendapat beasiswa untuk meneruskan pendidikannya di bidang hukum untuk program S2 (di Universitas Warwick, Inggris) dan program S3 (di Universitas Leiden, Belanda).
Seperti diketahui, hari ini 12 orang calon kuat wakil menteruisudah datang ke istana untuk memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo. Jokowi dikabarkan akan segera melantik para wakil menteri Kabinet Indonesia Maju pada siang ini juga, Jumat 25 Oktober 2019.
Para calon wakil menteri itu satu per satu datang mulai sekitar pukul 08.30 hingga 09.15 WIB. Semua kompak menggunakan baju putih. Tidak banyak bicara, sebagian dari mereka hanya melambaikan tangan kepada wartawan Istana.
BISNIS