TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan bahwa prosedur proyek di area dekat pipa BBM tersebut harus dilakukan dengan pendampingan dari pihak Pertamina. Pernyataan Ridwan Kamil ini menanggapi insiden kebakaran pipa BBM Pertamina di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Untuk memastikan titik pipa itu tidak terkena dampak alat-alat berat. Kedua, prosedurnya kalau menggali itu harus ada jarak 3 meter (dari pipa). Dua prosedur ini yang tidak dilaksanakan maka terjadilah musibah itu,” kata dia si Gedung Negara Pakuan, Bandung, Kamis, 24 Oktober 2019.
Sebelumnya Ridwan Kamil telah meminta penjelasan Pertamina soal insiden terbakarnya pipa penyalur BBM di pinggir jalan tol Purbaleunyi KM 130. “Jadi kejadian kemarin, karena ada SOP tata-cara menggali tanah di area pipa Pertamina yang kurang di ikuti secara prosedural oleh pihak kontraktor dari PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China),” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, pengerjaan penggalian yang dilakukan ekskavator kontraktor PT KCIC mengenai pipa Pertamina. “Sehingga terjadi ledakan, dan ada korban jiwa,” kata dia.