Bagaimanapun, pria kelahiran Mandailing Natal, Sumatera Utara ini menilai kebijaksanaan dalam menyikapi kesulitan memang harus dimiliki seorang menteri koordinator. “Kadang-kadang injek kaki, kadang-kadang elus punggungnya, tapi tidak pernah sampai injak lutut, gaduh nanti itu republik,” ujarnya.
Selain bijaksana, Darmin pun mengganggap sabar menjadi salah satu modal penting yang dibutuhkan untuk menjadi Menteri Koordinator. ”Jadi ada saatnya pasang badan, ada saatnya juga menahan perasaan,” ujarnya seraya tertawa kecil, sedang menteri lain dan peserta acara, khusyuk mendengar curhatan hati pria yang sudah menginjak usia 70 tahun ini.