TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah personel tetap diturunkan untuk membersihkan pesisir Karawang dari sisa-sisa tumpahan minyak Pertamina. Hal ini tetap dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) meskipun sumur YYA-1 terpantau sudah tidak mengeluarkan tumpahan minyak.
"Kami melakukan pantauan udara dan pantauan darat secara rutin, untuk melihat kondisi perairan Utara Jawa dan pesisir Karawang," ujar VP Relations PHE Ifki Sukarya dalam keterangan tertulis, Ahad, 29 September 2019.
Ifki mengatakan hasil yang diperoleh sejak killing operations hingga kini cukup positif, sudah tak terlihat tumpahan minyak di laut. Per tanggal 28 September, ia mengatakan di beberapa titik seperti Pantai Alam Baru, area Galangan Kapal Sungai Buntu sudah tidak terlihat tumpahan minyak di garis pantai.
Namun, ia berujar di kawasan Tanjung Pakis, Tambaksari, dan Cemara Jaya masih ada sisa-sisa tumpahan minyak. "Kami perkirakan ini adalah sisa tumpahan minyak sejak tanggal 21 September lalu, yang baru terbawa arus dan baru tiba di sejumlah pantai. Sehingga tetap kami lakukan upaya pembersihan."
Karena itu, Ifki menuturkan masih ada sejumlah personel yang bertugas membersihkan minyak tumpah di lapangan, dengan jumlah yang disesuaikan kebutuhan. Per tanggal 28 September 2019 total personel onshore sebanyak 2601 orang yang terdiri dari pekerja, kelompok masyarakat, dan personel TNI/Polri. Sedangkan oil boom shoreline masih terpasang di 13 titik dengan panjang 10 kilometer dan waring / fishnet sepanjang lebih dari 20 kilometer.