TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi kinerja Kolonel (Pas) Roy Rassy Fay M. Bait selama menjabat sebagai Kepala Bagian Umum dan Hukum Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia di kementerian tersebut.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengatakan, penunjukan Kolonel (Pas) Roy Bait akan terus dievaluasi selama enam bulan satu kali berdasarkan kebutuhan dari kementerian energi tersebut. "Ya dari kita begini, setiap enam bulan kan akan terus dievaluasi terus untuk penunjukannya," kata Agung saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 September 2019.
Seperti diketahui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melantik perwira menengah di TNI Angkatan Udara, Kolonel (Pas) Roy Rassy Fay M. Bait sebagai pejabat di Kementerian ESDM pada Kamis pekan lalu, 19 September 2019.
"PSDM ESDM bangun lima kampus mulai tahun depan, (baru sekarang) karena kita sudah lama tidak berusaha kembangkan SDM di pertambangan. Saya kira juga harus ada program pengenalan kedisiplinan," kata Jonan saat itu.
Lebih jauh, Agung menjelaskan, tidak ada perubahan status Kolonel (Pas) Roy Bait karena tetap terdaftar menjadi anggota aktif satuan TNI Angkatan Udara meski menjabat di Kementerian ESDM. Kolonel (Pas) Roy Bait juga tetap mendapatkan gaji sebagai tentara aktif sesuai pangkatnya dan mendapatkan tunjangan kinerja dari Kementerian ESDM. "Gaji tetap di kesatuan, tukin (tunjangan kinerja) di Kementerian dan Lembaga," ujar Agung.
Kementerian ESDM, menurut Agung, sangat membutuhkan pribadi seperti Kolonel (Pas) Roy Bait di dalam Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM). Sebab, sosoknya diperlukan untuk mengembangkan dari kualitas karyawan Kementerian ESDM khususnya dalam membina Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas yang tersebar di Bandung, Cepu, Prabumulih, Kalimantan Timur dan Bali.
Keputusan melantik Kolonel (Pas) Roy Bait, kata Agung, juga merupakan permintaan langsung dari Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada Panglima militer Indonesia yakni Marsekal TNI Hadi Tjahyanto. "Menteri minta langsung kebutuhan TNI ke Panglima," kata dia.