Ketiga, pengoperasian kapal. Pengoperasian kapal ini melingkupi kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan.
Keempat, pascaproduksi yang meliputi pemasaran dan pengolahan. Pada tahap ini, Perindo memiliki agenda untuk memperdagangkan ikan dan hasil laut, mengolah ikan dan hasil laut, serta ekspor dan impor.
Saat ini Perindo tercatat memiliki enam kantor cabang. Di antaranya di Belawan, Muara Baru, Pekalongan, Brondong, Pemangkat, Karawang. Perindo juga memiliki 23 unit bisnis yang melayani perdagangan, operasi kapal, operasi CS/UP, tambak, dan keramba jaring apung. Unit ini tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Natuna, Bengkayang, Prigi, Singaraja, Singaraja, Sinjai, Tual, Sorong, dan Merauke.
Perindo kemudian tercatat memiliki 12 pengembangan yang melayani pengelolaan SPKT, pengelolaan CS/UPI, tambak, dan PKBL. Beberapa di antaranya berada di Timika, Pulau Seram Barat, Cilacap, Gorontalo, dan Mentawai.
Pada 2014, Perindo mencatatkan pemasaran hasil perikanan mencapai 1.600 ton. Angka pemasaran pada 2017 naik menjadi 25 ribu ton, dan pada 2018 melonjak dua kali lipat menjdi 50 ribu ton.
Perindo menargetkan, pada 2021, hasil pemasaran mereka meningkat lima kali lipat menjadi 250 ribu ton.
Saat ini, Perindo memiliki tiga direktur. Ketiganya adalah Direktur Utama Risyanto Suanda, Direktur Keuangan Arief Goentoro, dan Direktur Operasional Farida Mokodompit.