TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis franchise atau waralaba di Indonesia semakin bertumbuh. Di Indonesia sendiri, bisnis waralaba di sektor food and baverages semakin menjamur, salah satunya adalah Tahu Jeletot Taisi.
Kepala Marketing Tahu Jeletot Sonza Kusuma mengatakan para mitra yang kini berjualan dengan merek tersebut mencapai 406 buah. Semua mitra yang berjualan tersebut sebagian besar berada di wilayah Jabodetabek.
"Meskipun kita belum keluar Jabodetabek, tapi permintaan dari luar Jawa banyak sekali," kata Sonya ditemui dalam acara pameran bisnis waralaba, lisensi, solusi retail dan kafe di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 13 September 2019.
Tahu Jeletot merupakan makanan berbahan utama tahu yang digoreng, yang diisi sejumlah bahan. Ada enam varian isi yang ditawarkan, mulai dari original, ayam, sosis hingga rasa ekstra pedas. Varian ekstra pedas dan original yang kini paling laris dibeli.
Sonza menjelaskan, perusahaan menawarkan promo khusus bagi para mitra yang tertarik membeli waralaba Tahu Jeletot. Salah satunya lewat promo membeli waralaba dengan harga sebesar Rp 12,9 juta dengan model Gerobak Alumunium. Biasanya model ini dijual seharga Rp 20 juta.
Menurut, Sonza, bagi mitra yang berminat bisa langsung mengisi formulir dan melengkapi syarat administrasi. Formulir registrasi bisa didapatkan, lewat mengunduh di website, datang ke kantor atau bisa langsung dengan datang ke acara pameran di Jakarta Convention Center.
Sonza menjelaskan, waralaba Tahu Jeletot menawarkan omzet per hari antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Sedangkan, potensial keuntungan yang bakal diterima per bulan mencapai Rp 4 juta.
Keuntungan tersebut bisa diperoleh jika mitra mampu menjual sebanyak tahu sebanyak 200 buah. Adapun rata-rata saat ini mitra bisa menjual tahu sebanyak 150 buah. Dengan modal Gerobak Alumunium, mitra waralaba bisa menjual 4 tahu dengan harga Rp 10 ribu.
"Dengan skema ini, kami bisa proyeksikan mitra bisa mendapatkan balik modal atau break even poin dalam waktu antara 4 - 7 bulan," kata Sonza.