TEMPO.CO, Bali - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kembali menyebut gubernur bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, Jerome Powell cemburu atau iri dengannya. Sebab, kata Perry, BI menjalin hubungan yang sinergis dengan pemerintah.
“Jerome Powell, dan rekan-rekan di bank sentral lain mungkin cemburu dengan saya. Saya di sini rajin ketemu presiden, ketemu menteri keuangan, jadi saya tidak jalan sendiri,” kata dia dengan maksud bercanda, kepada peserta Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) Ke-13 di Bali, Kamis, 29 Agustus 2019. Para peserta konferensi merupakan ekonom an praktisi yang datang dari berbagai negara di dunia.
Baca Juga:
Sebelumnya, pernyataan serupa disampaikan Perry saat peringatan 53 tahun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bertema Transformasi Ekonomi di Hotel Borobudur, Jakarta, 9 Agustus 2019. "Sinergi. Memang betul menunjukkan bahwa saya enjoy very much, memang mungkin kawan-kawan saya gubernur bank sentral negara lain termasuk Jerome Powell mungkin iri dengan saya,” kata dia.
Saat itu, Perry menuturkan Jerome Powell kerap dikritik pemerintahnya sendiri karena selalu tidak selangkah. Akan tetapi di Indonesia, BI dan pemerintah mesra, namun tetap independen. “Dengan sinergi yang sangat kuat," kata dia. Hal itu bertujuan untuk mendukung transformasi ekonomi dengan tetap berkoordinasi fiskal untuk stabilitas.
Perry mengatakan negara-negara di dunia saat ini menghadapi kondisi kematian globalisasi dan kebangkitan digitalisasi. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya sentimen anti perdagangan global, faktor risiko yang mempengaruhi arus modal antar negara, berkurangnya efektivitas dari kebijakan penyesuaian nilai tukar, dan munculnya financial technology atau teknologi finansial sebagai pesaing bank konvensional.
Menurut Perry Warjiyo, sinergi hanyalah salah satu langkah yang dilakukan BI bersama pemerintah untuk menghadapi kondisi tersebut. Selain sinergi, BI menerapkan bauran kebijakan dari bank sentral, seperti pengaturan peredaran uang dan kebijakan makro-prudensial. BI juga mendorong digitalisasi perbankan dan inovasi di financial technology atau teknologi finansial untuk menghadapi kebangkitan dari digitalisasi di dunia.
FAJAR PEBRIANTO