TEMPO.CO, Jakarta – Malika Muhit memanggil-manggil nama Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Bramantya Setyamurti dari balik jendela di lantai dua rumah dinas menteri. Cucu perempuan Menteri KKP Susi Pudjiastuti tersebut tak sungkan menyapa Bramantya meski di rumah neneknya kala itu sedang berkumpul puluhan orang.
“Pak Tyo, Pak Tyo, lagi apa?” kata Malika dari balik kaca di rumah dinas Susi, Jalan Widya Chandra V, Jakarta Pusat, Kamis sore, 15 Agustus 2019.
Tyo atau Bramantya waktu itu tengah duduk di bangku tengah dekat taman. Ia melayani wawancara khusus dengan wartawan Tempo, Budiarti Utami Putri, saat Malika memanggil-manggil namanya.
Bramantya sontak melongok ke arah datangnya suara. Ia agak terkejut melihat cucu bosnya berdiri di atas kursi, membuka kaca jendela, sambil memanggil-manggil namanya. “Eh, hati-hati nanti jatuh,” ujar Bramantya.
Namun, polah Malika tak menyurut. Ia malah makin kencang memanggil nama Tyo. Ia malah melongokkan kepala ke luar jendela sambil menggeser-geser kaca hingga membuat para tamu di rumah Susi sore itu memperhatikannya.
Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Lily Aprilya Pregiwati yang semula berada di dalam rumah Susi langsung turut keluar ke arah taman.“Aduh, hati-hati. Turun, nanti jatuh (dari kursi),” kata Lily.
Bukannya menurut, Malika yang melihat Lily malah makin kencang bersuara. “Hai, Bu Lily, lagi apa?” katanya. Kalimat itu ia ucapkan dua kali sebelum akhirnya bocah kecil ini balik ke dalam rumah.
Keakraban cucu Susi dan para pejabat KKP ini terjadi seusai Susi menggelar konferensi pers soal komunitas Pandu Laut. Dalam jumpa wartawan itu, Susi dan KKP menjabarkan program kegiatan komunitas Pandu Laut dalam memperingati hari kemerdekaan RI yang rencananya bakal diisi dengan aktivitas bersih-bersih pantai.
Malika adalah cucu Susi Pudjiastuti yang sempat viral di media sosial. Dalam sebuah rekaman video, ia tampak marah-marah pada orang yang membuang sampah di laut. Dalam konferensi pers di rumahnya, Susi bercerita bahwa orang yang merekam ulah cucunya itu adalah Bramantya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
