TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berjanji mempersiapkan kapasitas transaksi digital perbankan yang jauh lebih baik, agar permasalahan gagal transaksi yang dialami banyak nasabah seperti yang terjadi pada Senin kemarin, 12 Agustus 2019, tidak terjadi kembali.
Direktur BCA Santoso saat berbincang dengan Antara di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2019, mengatakan masalah layanan perbankan pada gawai atau mobile banking (M-Banking) BCA pada Senin kemarin, karena meningkatnya transaksi pada layanan rekening/akun virtual (Virtual Account) yang di luar prediksi perusahaan.
"Kami mohon maaf atas masalah pada M-Banking BCA. Masalah tersebut disebabkan karena kebutuhan virtual account yang meningkat cukup signifikan di luar prediksi kami," ujar dia.
Setiap hari BCA menyiapkan kapasitas transaksi sesuai beban dan kalkulasi peningkatan transaksi. Namun, pada Senin kemarin, kata Santoso, realisasi transaksi pada rekening virtual BCA melampaui prediksi.
"Kebutuhannya lebih cepat dari perkiraan kami," ujar Santoso tanpa menyebut rinci berapa transaksi melalui akun virtual pada Senin itu.
Santoso menjamin layanan M-Banking BCA pada Selasa ini sudah beroperasi normal.
Permasalahan layanan M-Banking BCA pada Senin kemarin menjadi viral di media sosial karena banyaknya keluhan nasabah yang gagal melakukan transaksi.
Misalnya, akun warganet di Twitter dengan yang mengeluhkan gagalnya transaksi M-Banking BCA untuk layanan tambah saldo dompet elektornik OVO. Padahal saldo di M-Banking BCA miliknya sudah berkurang.
Begitu juga dengan akun Twitter yang mengeluhkan gagal transfer melalui M-Banking BCA.
ANTARA