TEMPO.CO, Palembang--Moda transportasi modern di Palembang, Sumatera Selatan, Light Rail Transit atau LRT baru beroperasi selama setahun. Tidak hanya menjadi pilihan warga akan tetapi kehadiran LRT diharapkan bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di pusat kota hingga ke daerah-daerah penyangga.
Aida Suryanti, Manajer Humas PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) Divre III Palembang mengatakan minat warga menggunakan LRT cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat dari angka jumlah penumpang mulai dari harian hingga total selama setahun.
"Saat akhir pekan, biasanya penumpang rata-rata 10 ribu," kata Aida, Kamis, 1 Agustus 2019. Menurut Aida dari data yang dia kumpulkan, rata-rata setiap harinya LRT berhasil mengangkut 5 ribu penumpang pada hari biasa. Jumlah penumpang akan berlipat ganda pada weekend dan hari libur nasional.
Dengan data tersebut, selama setahun pertama beroperasi, LRT berhasil mengangkut total 2.268.118 penumpang. Tahun ini hingga tahun-tahun berikutnya, pihaknya optimistis jumlah penumpang akan terus meningkat.
Sebagaimana diketahui, LRT Sumsel beroperasi mulai dari pukul 04.48 hingga pukul 20.32. Setiap harinya terdapat 58 perjalanan kereta pulang dan pergi mulai dari stasiun DJKA hingga Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. LRT sendiri mulai beroperasi pada 23 Juli 2018 persisnya beberapa pekan sebelum pembukaan Asian Games. Saat ini, keberangkatan terakhir dari stasiun bandara pukul 19:41 WIB dan tiba di stasiun DJKA pukul 20:32 WIB.
Sementara Gubernur Herman Deru berharap masyarakat dapat menjadikan LRT sebagai angkutan sehari-hari. Sebagai salah salah satu langkah konkritnya, para Aparatur Sipil Negara atau ASN di kantornya diwajibkan menggunkan LRT pada hari-hari tertentu.
Sedangkan untuk, pengelola LRT sendiri dia berharap agar sejumlah fasilitas dapat ditambah agar masyarakat utamanya generasi muda semakin nyaman menggunakan LRT. "Diharapkan kedepannya dipasang Wifi agar anak-anak muda makin berminat naik," katanya.