TEMPO.CO, Washington - Federal Reserve AS atau bank sentral AS (The Fed) pada hari Rabu, 31 Juli 2019 menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Penurunan ini adalah pertama kalinya sejak krisis keuangan global 2008, di tengah peningkatan kekhawatiran atas ketegangan perdagangan, ekonomi global yang melambat, dan tekanan inflasi yang diredam.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga The Fed, memangkas target untuk suku bunga acuan federal fund (FFR) sebesar 25 basis poin ke kisaran 2 persen hingga 2,25 persen setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari, sejalan dengan harapan pasar.
"Sepanjang tahun ini, pertumbuhan global yang lemah, ketidakpastian kebijakan perdagangan, dan inflasi yang diredam telah mendorong FOMC untuk menyesuaikan penilaiannya terhadap jalur suku bunga yang tepat," kata Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers, Rabu sore, 31 Juli 2019.
Meskipun pertumbuhan lapangan pekerjaan kuat dan pengeluaran konsumen kuat, kepala bank sentral menunjukkan bahwa output manufaktur telah menurun selama dua kuartal berturut-turut, investasi tetap bisnis turun pada kuartal kedua, dan pengurangan inflasi domestik terus berlanjut.
"Komite bergerak dari memperkirakan kenaikan suku bunga tahun ini, ke sikap bersabar tentang perubahan apa pun, dan kemudian ke tindakan hari ini," kata Powell.
Baca Juga:
Joseph Gagnon, rekan senior di Peterson Institute for International Economics, mengatakan kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa ia berpikir The Fed menyesali dua kenaikan terakhir tahun lalu dan "agak ingin mengejarnya kembali pada dasarnya," menambahkan bahwa mungkin ada pemotongan lagi sebelum akhir tahun.
The Fed menyetujui empat kenaikan suku bunga pada 2018, melanjutkan langkah menuju normalisasi kebijakan yang dimulai pada 2015, setelah mempertahankan suku bunga mendekati nol selama tujuh tahun. Sejak awal tahun ini, bank sentral telah membiarkan tidak berubah.
ANTARA