TEMPO.CO, Jakarta - CEO Crown Group, pengembang asal Australia, Iwan Sunito optimistis proyek hunian vertikal terintegrasi yang akan dibangunnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara bakal mendapat respons positif dari pasar.
Proyek mixed used dari Crown Group tersebut, kata Iwan, akan menjadi proyek pertamanya di luar Australia. “Hunian vertikal ini merupakan salah satu proyek hunian dengan tingkat persiapan terumit yang pernah kami hadapi selama sejarah berdirinya Crown Group,” ujarnya melalui siaran pers, Senin, 29 Juli 2019.
Dibangun di atas lahan 4,7 hektare dengan konsep luxury water front living, hunian vertikal ini merupakan perwujudan dari kawasan waterfront Sydney yang terkenal di dunia seperti Darling Harbour dan Circular Quay dalam pembangunan hunian vertikal mixed-use dengan konsep water front pertama di Jakarta.
Iwan menyebunya sebagai sebuah konsep hunian modern yang akan terdiri atas 8 menara. "Di mana salah satu menara tersebut akan menjadi rumah bagi hotel bintang lima dan berdiri tepat di bibir pantai Ancol,” tuturnya.
Menurut Iwan, proyek yang akan dikembangkan oleh Crown memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja hingga 5.000 orang dalam kurun waktu 8 tahun. Proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis global perusahaan dan Crown akan membangun empat proyek hunian baru di tiga negara berbeda. “Khusus di Indonesia, proyek di kawasan Ancol ini hanya satu dari beberapa proyek hunian yang akan kami kerjakan dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.
Iwan menambahkan bahwa, “Kami juga sedang menyiapkan proyek lain di atas tanah seluas 12 hektare yang nantinya akan mampu mengakomodir sekitar 6.000 unit apartemen.”
Proyek yang saat ini dalam persiapan ini dirancang oleh arsitek kelas dunia, yakni Koichi Takada. Terinspirasi dari keindahan Kepulauan Wayag di Papua Barat, Iwan Sunito menyebutkan, proyek yang akan dikembangkan Crown Group tersebut merupakan sebuah hunian vertikal ikonik yang menggabungkan konsep beach house, hunian vertikal, hotel bintang lima, serta pusat kuliner.
BISNIS