TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menepis kabar kibul alias hoaks soal kabar pemerintah tidak lagi memiliki duit cash. Menurut dia, rumor soal Tanah Air tak memiliki uang itu belakangan merebak dan sampai ke telinganya.
"Ada rumor kita enggak punya uang, itu salah besar," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Perlemen, Jakarta, Kamis, 16 Juli 2019.
Menurut Sri Mulyani, setidaknya ada total sekitar Rp 200 triliun di Bank di Indonesia. Angka itu diperoleh dari kumulasi Silpa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018 dan Silpa APBN 2019 hingga semester I 2019.
Silpa adalah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan. Nominalnya adalah selisih antara surplus atau defisit anggaran dengan pembiayaan netto.
Sri Mulyani lantas membandingkan rumor itu dengan kondisi keuangan pemerintah Amerika Serikat yang mengumumkan tidak punya cash dan tidak diperbolehkan lagi menarik utang anyar. Menurut dia, kondisi semacam itu bisa membuat negara masuk ke kondisi default.
Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2018, Sri Mulyani mengatakan ada Silpa sebesar Rp 175 triliun. Kala itu pun kondisi deviasi defisit tidak besar. Sementara pada semester I 2019, realisasi silpa Rp 39,6 triliun.
"Sehingga, kita punya cash," kata Sri Mulyani. Ia pun menjamin pemerintah memperhatikan arus kas negara. Pasalnya cashflow memang dinilai sangat penting.
Sri Mulyani pun mewanti-wanti kabar tidak sedap mengenai duit cash pemerintah, diduga disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. "Itu orang ingin membuat kondisi ketakutan di masyarakat," ujar Sri Mulyani.