TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin produk buatan tangan atau handmade dari usaha mikro kecil dan menengah menjadi andalan ekspor. Sebab, kerajinan tangan berpeluang mengisi pasar global dibandingkan produk massal yang banyak pesaingnya.
Baca juga: Jokowi Buka Pameran Karya Kreatif 370 UMKM
"Jangan masuk ke yang produk massa, mass product, itu kita bersaing kita kalah dengan negara-negara lain yang sudah memproduksi secara massa, jadi yang benar ya seperti ini, produk-produk handicraft yang penuh dengan keterampilan tangan handmade. kekuatan kita di situ," kata Jokowi usai membuka Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center, Jumat, 12 Juli 2019.
Dia melihat produk-produk UMKM yang didampingi, dikawal, dan dibina Bank Indonesia terjadi lompatan dari sisi kualitas. Dia mengatakan perbaikan itu terlihat dari kemasan atau packaging, membangun brand, dan desain yang berubah sangat drastis.
"Dan saat ini mulai dimasukkan ke marketplace, digital, yang kalau sudah ketemu semuanya, bukan hanya market place Indonesia, tapi juga market place (keseluruhan)," kata dia.
Jokowi menilai cara-cara yang dilakukan Bank Indonesia membina UMKM sangat bagus. "Diseleksi, ada yang menguratori sehingga ketemu produk-produk premium, yang kualitasnya tinggi, dijual harga berapapun orang akan senang," kata Jokowi.
Di lokasi yang sama, Gubernur Bank Indoensia Perry Warjiyo mengatakan pameran KKI digelar sebagai perayaan dan apresiasi kepada para UMKM unggulan binaan BI. Menurut dia, setiap tahun pameran KKI tampil beda.
"Bedanya, satu kami sudah pilih 370 UMKM dari 898 yang best of the best. Produknya unggulan dan pilihan, kualitas produk sangat bagus, tapi jelas harganya harga pengrajin," kata Perry.
Menurut dia, 370 UMKM itu terdiri dari 120 pengrajin kain dan pakaian, 88 kerajinan seperti tas, 150 makanan jadi yang siap ekspor termasuk kopi dari berbagai daerah. Perbedaan kedua, kata Perry, UMKM tersebut akan go ekspor dan global.
"Kalau kita sambungkan dengan para desainer dan pencinta kain," kata Perry.
Perry mengingatkan Iriana Jokowi mengenai seorang pengrajin kain tapis dari Lampung yang tahun lalu dia temui. Kini, kata Perry, pengrajin bernama Sri Mudiarti itu, sudah dikembangkan secara pembiayaan dan sudah bisa ekspor.
Adapun BI mengatakan, saat ini BI punya 898 UMKM binaan dari 46 kantor-kantor BI di berbagai daerah. "Kami laporkan dari 898 itu, yang diberikan pembiayaan perbankan sekarang 173 dari 898 sudah diberikan pembiayaan dari perbankan," ujarnya.
Baca berita Jokowi lainnya di Tempo.co