TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menawarkan investasi bidang minyak dan gas bumi (migas), khususnya bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kepada investor Uni Emirat Arab (UEA). Ia menyebut, setidaknya masih dibutuhkan 500 SPBU untuk ditempatkan di daerah-daerah.
BACA: Promosi ke Pengusaha Jepang, Sri Mulyani Tawarkan Insentif Pajak
Baca Juga:
Hari ini, Jumat 5 Juli 2019, Jonan menerima kunjungan kemitraan delegasi Uni Emirat Arab yang dipimpin Menteri Energi dan Industri Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei. Mereka melakukan pertemuan kerja sama ekonomi bilateral dengan pejabat Kementerian ESDM sebagai tindak lanjut Joint Economic Task Force antara kedua negara.
"Kunjungan delegasi UEA merupakan bagian penting dari kerja sama sektor energi dan sektor strategis lainnya. Kami harap relasi ini terjalin dengan baik sehingga mampu memberikan dampak positif bagi potensi investasi untuk masing-masing negara," kata Kepala Biro Komunikasi dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi.
Peluang kerja sama dengan UEA menjadi penting mengingat Indonesia sedang giat mengembangkan infrastruktur dan berencana untuk melelang sejumlah konsesi proyek infrakstruktur kepada pihak asing agar dapat lebih berkembang dan kompetitif.
Menteri Suhail mengatakan, Indonesia merupakan mitra kerja sama dengan peluang ekonomi yang strategis, serta akan mendukung pengembangan infrastruktur Indonesia. Adapun minat investasi UEA di Indonesia terutama di sektor energi, pariwisata, serta pembangunan infrastruktur.
Baca juga: RI dan Filipina Sepakat Bentuk Tim Tingkatkan Perdagangan
Selain itu, di sektor transportasi, terdapat sejumlah hal yang sangat menarik ditindaklanjuti sebagai kerja sama, seperti peningkatan frekuensi penerbangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Menteri Suhail juga menyatakan ketertarikan Uni Emirat Arab untuk menambah kerja sama penerbangan komersil dengan Indonesia. Apalagi, saat ini Indonesia juga sedang giat mengembangkan infrastruktur dan berencana untuk melelang sejumlah konsesi proyek infrakstruktur kepada pihak asing agar dapat lebih berkembang dan kompetitif, seperti pembangunan jalan tol.
ANTARA