TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah berkomitmen meningkatkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan dengan Pemerintah Federasi Rusia. Hal itu mencakup tiga pilar yaitu politik dan keamanan, ekonomi, perdagangan dan investasi, serta sosial budaya.
BACA: Ditanya Masukan untuk Indonesia, Bank Dunia Ingatkan Ada Awan Hitam
Selain pertemuan bilateral resmi antara pejabat pemerintah, hubungan ramah tamah dan produktif pun dijalankan sebagai bagian dari hubungan yang dinamis diantara sektor swasta dan masyarakat lokal.
Kedua pihak juga berkomitmen untuk memajukan proyek pengembangan dan investasi strategis di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi, dan transportasi, yang melibatkan hubungan bisnis, regional, dan orang-orang di kedua negara.
“Karena itu, kita harus memanfaatkan momentum tahun ini untuk mempercepat dan melaksanakan semua proyek yang disepakati, seperti proyek transportasi kereta api di Kalimantan dan proyek energi di Jawa Timur,” kata Darmin Nasution dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Juni 2019.
BACA: Ridwan Kamil Ajak Syarikat Islam Bangun Ekonomi Keumatan
Sementara itu, pertukaran orang ke orang dan pertukaran budaya antara kedua negara juga telah menguat selama bertahun-tahun. Terlebih, peluncuran operasional penerbangan langsung Rossiya Airlines dengan rute Moskow ke Bali telah meningkatkan jumlah wisatawan Rusia hingga 24,4 persen pada Februari 2019, dibandingkan dengan periode yang sama dua tahun lalu.
“Dengan peningkatan ini, menjadikan Rusia sebagai negara Eropa terbesar kelima dengan jumlah wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Indonesia. Kami sangat berharap bahwa penerbangan langsung ini juga akan membantu memperkuat perdagangan dan investasi serta hubungan orang-ke-orang antara kedua negara kami,” kata Darmin.
Kedua negara juga aktif dalam upaya bersama untuk memperkuat stabilitas dan kemakmuran kawasan. Melalui Hubungan Dialog ASEAN-Rusia dan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Asia Timur dan bersama dengan ASEAN serta mitra regional lainnya.
“Kami terlibat secara aktif untuk mengatasi tantangan regional dan mengembangkan cara untuk meningkatkan dan membentuk integrasi regional. Ketika Rusia menjadi Mitra Strategis ASEAN dan Indonesia menjadi koordinator negara untuk Hubungan Dialog ASEAN-Rusia tahun lalu, kami yakin bahwa ikatan regional kami yang kuat akan membantu membentuk masa depan yang lebih baik untuk kawasan ini dan untuk saling menguntungkan semua pihak,” ujar Darmin.
Selain itu, Indonesia juga berharap untuk membangun perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union atau EAEU untuk memperluas akses pasar ke wilayah tersebut. "Saya sangat percaya bahwa dengan mengambil momentum pertumbuhan antara kedua negara, dapat menggali lebih banyak potensi yang belum dimanfaatkan dalam kerja sama bilateral yang disepakati di berbagai sektor,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia dan Rusia pun tengah mempersiapkan sejumlah kegiatan dalam rangka menyambut peringatan 70 Tahun Hubungan Bilateral RI-Rusia yang jatuh pada tanggal 3 Februari 2020.
Dia mengatakan federasi Rusia adalah mitra penting dan strategis Republik Indonesia. Selama hampir 70 tahun, Indonesia dan Rusia telah mempertahankan tidak hanya ikatan persahabatan dan kerja sama yang erat, tetapi juga ikatan sejarah. "Selamat Hari Nasional Federasi Rusia ke-27,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini antara lain, yaitu Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva, Duta Besar Federasi Rusia untuk ASEAN Alexander Ivanov, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon, Menteri Keluatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga K/L terkait.