Rp20.000 per kilogram. Tapi sekarang ini dengan HPP saja berada jauh di bawahnya," terang Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) wilayah Jawa Tengah (Jateng), Parjuni, Ahad 23 Juni 2019.
Dia menyebutkan saat ini para peternak mandiri sudah menanggung kerugian cukup besar sejak enam bulan terakhir. Selain harga yang rendah, jumlah stok ayam di kandang pun melimpah karena terjadi over produksi. Terkait hal ini sejak beberapa hari terakhir, para peternak pun mulai melakukan aksi di jalan, yaitu dengan menjual hasil panen kepada konsumen langsung dengan harga murah.
Biasanya para peternak menjual menjual hasilnya kepada pedagang atau broker. Sedangkan mengenai jumlah produksi, dia mengatakan saat ini total di Jateng ada over produksi sekitar 40 persen."Januari ada over, nanti Februari juga ada over, Maret ada over, dan seterusnya. Mungkin kalau ditotal sudah over 100% secara estimasi," Parjuni menambahkan.
Baca juga: Harga Ayam Anjlok, Menteri Darmin: Pasar Belum Efisien
Pada rapat analisa kondisi perunggasan di Kantor Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 13 Juni lalu, direncanakan akan ada penarikan 30 persen bibit unggas untuk mengendalikan over supply. Kebijakan itu rencana diterapkan pada 24 Juni kemarin.
Sementara itu harga ayam potong di pasaran masih di atas Rp30.000/kg. Berdasarkan informasi yang diunggah di Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi, PIHPS Jateng, harga daging ayam potong di Solo pada 21 Juni sekitar Rp31.000 per kilogram. Jika dibandingkan harga ayam hidup di tingkat peternak ada selisih minimal Rp21.000 per kilogram.
CAESAR AKBAR | BISNIS