TEMPO.CO, Yogyakarta -Pemerintah DIY akan melakukan pengawasan khusus pada sejumlah obyek wisata yang jalurnnya dinilai paling rawan kecelakaan lalu lintas pada masa libur lebaran. Pengamanan itu akan dilakukan khususnya mulai H+2 hingga H+5, saat puncak libur lebaran.
BACA: Mudik Lebaran, 4 Juta Kendaraan Pribadi akan Masuk Yogyakarta
Obyek wisata yang bakal mendapatkan penanganan khusus antara lain pantai selatan Gunungkidul, kawasan Tebing Breksi Sleman, kawasan Gunung Merapi Sleman, Hutan Pinus dan kawasan Imogiri-Dlingo Bantul, serta Kalibiru Kulon Progo.
Sebagian obyek wisata itu memiliki jalur ekstrem menanjak karena berada di ketinggian."Kami masih memetakan ulang rekayasa arusnya menuju obyek wisata itu karena dari kepolisian wilayah (polres) telah membuat beberapa kebijakan," ujar Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto Raharjo di Yogyakarta Selasa 28 Mei 2019.
BACA: Menjelang Lebaran, Kemendag Waspadai Kenaikan Harga Gula Pasir
Kebijakan yang dikeluarkan kepolisian tingkat kabupaten antara lain melarang bus besar naik ke arah Imogiri yang menuju Hutan Pinus Mangunan Bantul. Untuk arah obyek wisata Gunungkidul juga ada pemasangan devider yang membuat jarak tempuh kendaraan jadi terlalu jauh.
Sigit mengatakan untuk pengaturan bus besar yang hendak melintasi jalur wisata ekstrem, pengaturannya memang ranah kepolisian wilayah bersama pemerintah kabupaten masing masing. Misalnya pelarangan bus besar dengan pertimbangan menyebabkan kerawanan kemacetan parah dan membuat kendaraan yang lebih kecil terhambat.
Solusinya akan disediakan lokasi transit untuk selanjutnya wisatawan diangkut dengan shuttle. Seperti kawasan menuju Tebing Breksi Sleman yang jalurnya tak terlalu lebar untuk simpangan dua bus.
"Untuk kawasan Tebing Breksi memang ada lokasi parkir di bawah untuk bus besar, nanti akan diatur petugas di sana bersama dinas perhubungan Kabupaten Sleman," ujarnya.
Sigit menambahkan, untuk kendaraan perantara atau shuttle juga harus sudah lolos uji kelayakan. Misalnya di Tebing Breksi pasca wisatawan turun dari bus besar lalu menuju lokasi dengan kendaraan sejenis jip, pemilik juga harus memastikan jip sudah uji kelayakan.
Hal serupa berlaku di kawasan dataran tinggi Kalibiru Kulon Progo. Karena jalur utama terlalu sempit untuk akses bus sehingga sangat rawan kecelakaan. Solusi yang dilakukan dengan jalan memutar melalui kawasan Waduk Sermo.
Sigit menuturkan salah satu penyebab tingginya kerawanan lalu lintas di jalur wisata ketinggian yakni kondisi kendaraan yang tak sesuai dengan medan jalan.
Baca berita tentang Lebaran lainnya di Tempo.co.