TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut inflasi di Mei 2019 diperkirakan mencapai 0,51 persen month-to-month atau 3,14 persen year-on-year. Proyeksi tersebut didasari oleh survei pemantauan harga yang dilakukan oleh kantor-kantor Bank Indonesia hingga pekan ketiga Mei.
BACA: Eksklusif: Budi Karya Buka-bukaan soal Pertemuannya dengan Darmin
"Komoditas yang mengalami kenaikan selain tarif angkutan udara juga beberapa komoditas makanan seperti cabe merah dan bawang putih," ujar Perry di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019.
Perry mengatakan angka inflasi itu tercatat lebih rendah ketimbang tiga tahun terakhir. Pasalnya, dalam tiga tahun itu rata-rata inflasi adalah 0,68 persen. Meskipun, memang setiap Ramadan, angka inflasi kerap meningkat. "Tapi kalau dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir itu lebih rendah."
BACA: Harga Bawang Putih Melonjak, Produksi Minim atau Telat Impor?
Di sisi lain Perry mengatakan ada sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga di masa Ramadan. Komoditas yang mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi antara lain beras dan bawang merah.
Ke depannya Bank Indonesia akan menggandeng pemerintah serta tim pengendalian inflasi di pusat dan daerah untuk terus berkoordinasi. Sehingga, harga-harga di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran nanti tetap terkendali. "Di akhir tahun ini insyallah inflasinya akan lebih rendah dari 3,5 persen bahkan perkiraan kami ini akan mengarah kepada sekitar 3,2 persen."