TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG semakin tertekan dan tersungkur hampir ke level 6.000 pada awal perdagangan hari ini. Pelemahan ini sejalan dengan memanasnya perang dagang antara Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Pemerintah Cina.
Baca: Pekan Pertama Ramadan, IHSG Turun 1,75 Persen
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.033,62 – 6.083,02. Adapun pada perdagangan Senin kemarin, IHSG ditutup merosot 1,19 persen atau 73,72 poin di level 6.135,40.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.033,62 – 6.083,02. Adapun pada perdagangan Senin (13/5), IHSG ditutup merosot 1,19 persen atau 73,72 poin di level 6.135,40."Minimnya sentimen positif dari domestik serta meningkatnya sentimen negatif dari perang dagang antara AS dengan Tiongkok turut memberikan efek baik pada pelemahan IHSG pada hari ini," kata Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta ketika dihubungi Tempo, Selasa, 14 Mei 2019.
Seperti diketahui, perang dagang atau perang tarif impor AS dengan Cina terus memanas. Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan bakal menaikkan tarif impor dari Cina untuk seluruh produk dari 10 persen menjadi 25 persen senilai US$ 200 miliar. Aksi ini kemudian dibalas oleh rencana Pemerintah Cina dengan juga menaikkan tarif impor dari AS senilai US$ 60 miliar.
Langkah ini menimbulkan reaksi dari Presiden Trump. Melalui akun twitter miliknya @realDonaldTrump tadi malam, waktu Indonesia, dia mengatakan bahwa perang ini bakal menguntungkan AS. Dalam twitnya, Trump bahkan secara terbuka kepada Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa jika kesepakatan tidak terjadi maka hal ini bakal melukai Cina.
Akibat, perang ini pada perdagangan awal pekan kemarin IHSG ditutup melemah 1,19 persen ke level 6.135,396. Pelemahan ini mencapai titik yang sama seperti Januari 2019 lalu, akibatnya secata year to date IHSG tercatat melemah 0,95 persen. Adapun, sepanjang perdagangan kemarin, asing mencatatkan net sell sebesar Rp 694,78 miliar.
Nafan memperkirakan, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama IHSG pada hari ini berada pada rentang 6.101,107 hingga 6.066,818. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua IHSG memiliki rentang level 6.203,974 hingga 6.272,551.
Baca: Darmin Nasution Sebut IHSG Melemah Bukan Karena Politik
Menurut Nafan, berdasarkan indikator teknikal, terlihat bahwa Stochastic dan RSI masih berada di area oversold. Di sisi lain, terlihat pola long black closing marubozu candle. "Pola ini mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," kata Nafan.
BISNIS