Kondisi tersebut menjadi tanda bahwa kebijakan ekonomi Indonesia sangat prudent dan efektif serta fleksibel. Kondisi itu juga membuktikan bahwa struktur ekonomi Indonesia memiliki daya tahan tinggi terhadap goncangan ekonomi global.
Kemudian, menurut Nufrasa, Sri Mulyani dianugerahi gelar tersebut juga karena telah menerbitkan global Green Sukuk pada. Selain itu, FinanceAsia juga menganggap Sri Mulyani juga berhasil menjaga perekonomian Indonesia dari gejolak agar tetap stabil dan tetap kredibel.
Baca juga: Sri Mulyani Yakin Kinerja Fiskal Tahun Ini Sebaik 2018
Dalam hal ini, global Green Sukuk menunjukkan kreativitas financing dan kepedulian pemerintah mengenai masalah climate change atau perubahan iklim. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memiliki pemikiran yang kreatif sekaligus bisa memperlebar basis investor dari instrumen surat utang negara.
Karena itu, Nufransa heran dengan adanya beberapa pihak yang mengkritik penerimaan penghargaan yang diterima Sri Mulyani ini. Ia menilai pihak-pihak yang mengkritik tersebut adalah pihak yang mencari-cari alasan dan kesalahan serta kelemahan. "Mental seperti itu adalah mental inferior dan pecundang. Mental seperti ini menjadi penghambat terbesar kemajuan Indonesia," kata Nufransa.
DIAS PRASONGKO