TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ASEAN merupakan kawasan yang memiliki kinerja ekonomi yang sangat baik dan potensi kemajuan yang sangat besar. Semua negara ASEAN pun saat ini terus berbenah dari kebijakan ekonomi makro yang hati-hati, membangun infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi, hingga sektor keuangan yang dalam dan stabil.
Baca juga: Sri Mulyani Yakin Kinerja Fiskal Tahun Ini Sebaik 2018
Sejalan dengan itu, Sri Mulyani menyebut Presiden Jokowi telah membangun fondasi yang penting bagi kesiapan Indonesia untuk maju bersama ASEAN. "Mari kita terus menjaga kemajuan ekonomi yang kuat dan memperkuat fondasi daya saing dan produktivitas negara kita," kata Sri Mulyani lewat akun instagramnya @smindrawati, Sabtu, 6 April 2019.
Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani setelah menghadiri pertemuan hari kedua Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN di Thailand. Pertemuan ini mengangkat tema "Advancing Partnership for Sustainability" yang menekankan pentingnya negara ASEAN membangun infrastruktur dan sumber daya manusia.
Secara rinci, Sri Mulyani menyebut ada empat topik yang dibahas dalam pertemuan ini. Pertama yaitu mengenai kerja sama pembiayaan infrastruktur. Kedua soal masalah asuransi. Ketiga soal pembiayaan untuk resiko bencana alam. Lalu keempat soal kerja sama perpajakan dan kepabeanan, isu pencucian uang, serta pemberantasan pembiayaan terorisme.
Acara ini menghadirkan pula Deputy Managing Director International Monetary Fund (IMF) Furusawa, yang membahas soal sejumlah situasi ekonomi global. Di antaranya yaitu dampak perang dagang antara Amerika dan Cina, Brexit atau British Exit, dan proyeksi ekonomi dunia yang mengalami perlemahan.
Selanjutnya yaitu presentasi dari ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi ASEAN tetap stabil di angka 5,1 persen. Namun kemungkinan memburuknya perang dagang akan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini hingga 4,8 persen.