TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Sarwono Sudarto mengatakan perusahaan pelat merah itu akan menerbitkan obligasi global atau global bond. Hal itu, kata dia, akan dilakukan pada pertengahan 2019.
BACA: PLN: Audit Kinerja Keuangan Rampung Bulan Ini
"Saya selalu bilang begini bahwa isu bond itu salah satu opsi ya, opsi pembiayaan kami banyak sekali. Pertama, tentunya sesuai dengan kebutuhan, kapan kami butuh," kata Sarwono di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin, 4 Maret 2019.
Pertimbangan kedua menerbitkan obligasi global itu, kata dia, yaitu soal waktu dan pasar yang tepat. "Jadi kalau dikatakan kapan insyaallah tahun ini iya, tetapi kapan ya kan kami lihat situsai pasar dan kebutuhan kami," ujarnya. "Saya kira pertengahan tahun ini insyaallah".
Namun, kata dia juga perlu melihat kondisi lain. Seperti tahun lalu, kata Sarwono, PLN berancang-ancang menerbitkan global bond pertengahan tahun, ternyata jadinya September-Oktober. Dia mengatakan global bond yang akan terbitkan nilainya sekitar US$ 1,5 miliar.
BACA: Rini Soemarno Hentikan Oegroseno dari Komisaris Independen PLN
Lebih lanjut Sawono mengatakan global bond yang akan diterbitkan, salah satunya nanti dimanfaatkan untuk investasi. Menurut dia salah satu investasi yang akan dijalankan, yaitu menyelesaikan target pemerintah untuk elektrifikasi 99,9 persen.
Sarwono menilai hal itu bagus. "Itu kan bagus berarti kalau itu semua dipakai, maka konsumsi PLN akan naik kan. Jadi itu bagus untuk PLN," ujar dia.
Sebelumnya PLN menerbitkan global bond senilai kurang lebih US$ 1,5 miliar tahun lalu. Sarwono mengatakan penerbitan itu akan digunakan untuk mendanai kebutuhan Investasi dan kebutuhan Program 35 GW.
"Pilihan pendanaan ini cukup tepat mengingat sebagian besar kebutuhan investasi peralatan pembangkit listrik masih harus diperoleh dari Luar Negeri," kata Sarwono dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Oktober 2018.
Global Bond tersebut diterbitkan sekaligus dalam mata uang dolar Amerika Serikat dan Euro, yaitu US$ 500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, US$ 500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan, dan € 500 juta dengan tenor 7 tahun, serta tingkat bunga masing-masing 5,375 persen, 6,25 persen, dan 2,875 persen.
Baca berita tentang PLN lainnya di Tempo.co.