TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mempertanyakan klaim pemerintah yang menyebut pembangunan jalan tol sebagai prestasi pembangunan.
Baca juga: Fadli Zon: Ketidakjelasan Data Pertanian Bisa Tingkatkan Impor
"Jalan tol itu sebagian infrastruktur swasta, bukan infrastruktur publik, bagaimana ceritanya pembangunan jalan tol diklaim sebagai prestasi pembangunan?" ujar Fadli dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 3 Januari 2019.
Menurut politikus Partai Gerindra itu, mengklaim pembangunan jalan tol sebagai prestasi pembangunan pemerintah sama seperti kepala daerah mengklaim pembangunan mal di kotanya sebagai prestasi pemerintah daerah. Sebab, Fadli Zon melihat tol berbayar adalah bentuk berbisnis dengan rakyat, bukan perlayanan. "Itu klaim yang sangat menggelikan," ujar dia.
Fadli berpendapat contoh infrastruktur publik adalah jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan sejenisnya, bukan jalan tol. Sebab, untuk menggunakan jalan tol, masyarakat masih diharuskan merogoh kocek untuk membayar tarif. "Alih-alih memperbaiki jalan lintas Sumatera, misalnya, atau jalan-jalan arterinya yang rusak, Pemerintah malah berniat membangun jalan tol lintas Sumatera. Lalu di mana sifat ‘publik’-nya?" kata Fadli.
Fadli menyebut klaim pembangunan jalan tol juga tidak mendidik masyarakat mengenai paradigma kebijakan transportasi yang benar. Pasalnya, jalan tol hanya bisa dipergunakan oleh pengguna kendaraan pribadi. Sehingga, kehadiran jalan tol hanya memberikan insentif bagi pengguna kendaraan pribadi atau operator transportasi yang bersifat privat.
"Padahal yang mestinya dibangun pemerintah adalah sarana transportasi publik berbasis rel, bukannya jalan tol," kata Fadli Zon.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan memastikan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan tol sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini disampaikan menanggapi banyaknya kritik terhadap pemerintahan Jokowi yang terkesan jor-joran dalam membangun infrastruktur tapi malah membebani perekonomian.
"Memang, orang tidak makan beton, itu betul. Tapi makanan lewat di atas beton itu sehingga harga pangan turun," katanya di sela-sela meninjau percepatan pembangunan proyek New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, Rabu malam, 19 Desember 2018.
Dalam kesempatan itu Luhut menjelaskan selama Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla selama empat tahun belakangan ini sudah membangun jalan tol sepanjang 671 kilometer. Sementara bila dibandingkan dengan di masa orde baru, 216 kilometer jalan tol yang terbangun.
Baca berita Fadli Zon lainnya di Tempo.co
ANTARA