TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten Ashok Kumar mengatakan ada sekitar 20 hotel yang mengalami rusak berat dan ringan akibat tsunami Tanjung Lesung yang melanda Banten, Sabtu malam 22 Desember 2018. Ia menjelaskan 20 hotel yang terdampak tsunami itu terletak di pesisir Pantai Carita dan Tanjung Lesung.
Baca: Tsunami Selat Sunda, Begini Kesaksian Wisatawan di Tanjung Lesung
“Lebih banyak yang rusak ringan dibandingkan yang rusak berat. Kalau rusak berat paling seperti pintunya roboh, atapnya terbawa,” kata saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Desember 2018.
Sebelumnya, BMKG telah menyampaikan secara resmi bahwa tsunami telah terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, di antaranya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Tsunami itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 21.27 WIB.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini pihak manajemen hotel telah melakukan perbaikan dan pembenahan. “Kami sudah menyampaikan kepada pengurus hotel untuk perbaikan segera dan sudah dilakukan,” ujar dia.
Sampai saat ini Badan Penanggulangan Bencana Nasional mencatat jumlah korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda per Senin pagi bertambah menjadi 281 meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 orang hilang. Tsunami Selat Sunda juga mengakibatkan 11.687 orang mengungsi, 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Baca: Ada Peringatan Tsunami, Warga Tanjung Lesung Kembali Mengungsi
Daerah yang terkena dampak tsunami tersebut meliputi lima kabupaten. Daerah pesisir di sepanjang pantai dari Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung banyak mengalami kerusakan.
Simak berita terkait tsunami Tanjung Lesung hanya di Tempo.co.