TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi atau Menhub menargetkan volume barang atau logistik yang bisa dikelola di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, bisa meningkat 20 persen dalam beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, posisi Pelabuhan Tanjung Priuk sebagai penghubung dari Indonesia untuk pengiriman barang ke Amerika Serikat dan kawasan Eropa bisa semakin diperkuat.
"Priok memang adalah satu tempat yang memang kami andalkan," kata Budi Karya di Kantor PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Jakarta Utara, Minggu, 9 Desember 2018. Pelindo II merupakan operator dari Pelabuhan Tanjung Priuk, baik pelabuhan barang maupun penumpang.
Peningkatan kapasitas pengelolaan barang di Pelabuhan Tanjung Priuk ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki indeks daya saing Indonesia. Berdasarkan laporan Global Competitiveness Index 2018 dari World Economic Forum (WEF), peringkat Indonesia memang membaik, dari posisi 140 menjadi posisi 45. Namun dari sisi Logistic Performance Index (LPI), Indonesia masih kalah dari Thailand, Malaysia, bahkan Vietnam.
Untuk itu, Budi mengaku menugaskan para asosiasi beserta badan penelitian dan pengembangan Kemenhub untuk bekerjasama dgn internasional konsultan. Mereka diminta meneliti apa saja yang sudah dilakukan Vietnam untuk menggenjot daya saing logistik tersebut.
Selain peningkatan kapasitas pengelolaan barang di Pelabuhan Tanjung Priuk, Budi juta meminta mereka meneliti perbaikan yang harus dilakukan pada birokrasi pelaksananya dan waktu pengelolaan barang di pelabuhan. "Ini adalah beberapa perbaikan yang signifikan yang akan kita lakukan," ujarnya.
Direktur Operasi dan Sistem Informasi PT Pelabuhan Indoensia (Pelindo) II Prasetyadi menyebut peningkatan kapasitas pengelolaan barang atau logistik di Pelabuhan Tanjung Priuk memang akan terus ditingkatkan. Dahulunya, kata dia, muatan maksimal yang bisa ditampung oleh pelabuhan ini hanyalah kapal dengan uluran 3000 twenty foot equivalent units (teus).
Saat ini, Pelabuhan Tanjung Priok sudah bisa menampung kapal dengan ukuran mendekati 4000 sampai 5000 Teus. "Januari tahun depan kami akan masuk ke 11.500 teus, akan lebih besar lagi nantinya," ujar Prasetyadi.