INFO BISNIS-- Sejak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada13 April 2018 lalu, Pinjam Gampang --perusahaan penyedia layanan pinjaman berbasis teknologi informasi, mulai hadir dalam bentuk aplikasi yang dapat di unduh di Google Play. Sejak itu pula, masyarakat dapat mengajukan kredit dengan cara mudah melalui aplikasi Pinjam Gampang. “Kami tak ada agunan, bunga kami terjangkau dengan tenor 7(tujuh) atau 14(empat belas) hari,” kata marketing spesialist Pinjam Gampang, Agung Baskoro di Surabaya, Selasa 27 November 2018.
Agung menjelaskan bahwa Pinjam Gampang merupakan platform yang menghubungkan debitur yang memerlukan pendanaan dengan kreditur yang memenuhi kebutuhan pendanaan. Aplikasi ini hadir sebagai solusi alternatif keuangan masyarakat, khususnya yang mengalami kesulitan dalam mengakses bank.
Baca Juga:
Aplikasi Pinjam Gampang memungkinkan peminjam dan pemberi pinjaman bertransaksi tanpa tatap muka. Untuk memverifikasi profil peminjam, ujar Agung, Pinjam Gampang telah membuat sistem verifikasi online otomatis didukung oleh tim yang melakukan verifikasi secara manual. Jika kedua verifikasi telah valid, barulah dana nasabah dapat dicairkan. “Verifikasi ini untuk melihat dan menilai kredibilitas peminjam,” katanya.
Pinjam Gampang turut mendukung kegiatan Ngobrol Tempo tentang Sosialisasi Program Fintech Peer to Peer Lending: Kemudahan dan Risiko untuk Konsumen di Kaya Resto & Coffee Holix, Jalan Raya Jemursari Surabaya. Kegiatan yang di selenggarakan pada tanggal 27 November 2018 tersebut juga bekerja sama dengan OJK(Otoritas Jasa Keuangan).
Menurut Agung, sejauh ini jumlah peminjam dan pemberi pinjaman Pinjam Gampang telah berjumlah lebih dari 31 ribu. Pinjam Gampang menjangkau seluruh pulau Jawa dan beberapa provinsi seperti Manado, Batam, Padang, Bali, Bontang dan Makassar. Jumlah pinjaman yang diberikan mulai dari Rp600 ribu hingga maksimal Rp5 juta.
Baca Juga:
Agung berujar bahwa sistem peminjaman seperti itu sampai saat ini tidak mengalami masalah. Aplikasi Pinjam Gampang aman digunakan oleh masyarakat karena telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. (*)
