TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengklaim segera menerima pembayaran tahap kedua dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi pada pekan kedua Desember 2018.
Baca juga: Menhub Budi Karya Sumadi Jamin Proyek LRT Rampung Sesuai Target
“Kami dijanjikan paling lambat (terima pembayaran) minggu kedua (Desember 2018). Pembayaran tahap kedua Rp2,844 triliun,” ujar Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi M di Jakarta, Kamis, 29 November 2018.
Entus mengatakan dokumen pembayaran pengerjaan light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) telah diteken Direktur Jenderal Perkeretaapiaan Kementerian Perhubungan. Setelah itu, dana akan mulai masuk ke Kereta Api Indonesia (KAI) pada pekan depan.
Entus memproyeksikan dana yang masuk akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan. Secara khusus, Adhi Karya optimistis pembayaran tahap kedua mampu mengerek arus kas perseroan.
Arus kas Adhi Karya tercatat positif Rp 2,01 triliun pada kuartal I/2018. Namun, posisi berubah menjadi defisit Rp 330,59 miliar pada kuartal II/2018 dan berlanjut menjadi Rp 2,09 triliun pada akhir September 2018.
Berdasarkan catatan Bisnis, emiten berkode saham ADHI itu telah menerima pembayaran tahap pertama pengerjaan LRT Jabodebek senilai Rp 3,42 triliun. Dana segar itu telah diterima perseroan pada kuartal I/2018.
Sebagai catatan, proyek LRT terdiri atas jalur pelayanan Cawang—Cibubur, Cawang—Kuningan—Dukuh Atas, Cawang—Bekasi Timur, Dukuh Atas—Palmerah-Senayan, Cibubur—Bogor, dan Palmerah—Grogol. Dalam proyek LRT itu, ADHI menjadi kontraktor berdasarkan penugasan pemerintah.
Adapun, nilai kontrak yang dibukukan oleh Adhi Karya dari proyek LRT senilai Rp 19,7 triliun atau salah satu kontrak terbesar yang dikantongi perseroan pada 2017.
BISNIS