TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan 31 bupati di berbagai di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengklarifikasi berbagai hal termasuk soal isu pemerintah pro asing.
Simak: Sudirman Said: Kami Fokus pada Pemberantasan Genderuwo Ekonomi
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia atau Apkasi, Mardani H. Maming, Presiden Jokowi meminta para kepala daerah mempermudah masuknya investasi sehingga mendorong perkembangan perekonomian daerah.
"Presiden memerintahkan para bupati mempermudah investasi, memperpendek birokrasi, mempermudah pelayanan dan menjaga inflasi, " kata Mardani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 12 November 2018.
Jokowi menerima 31 bupati dari berbagai daerah di Indonesia. "Ini adalah pertemuan kelima dari pertemuan terbatas yang dilakukan presiden dengan kepala daerah, " kata Mardani yang juga Bupati Tanah Bumbu Kalsel itu.
Menurut dia, dalam pertemuan itu Presiden Jokowi juga menjelaskan isu-isu terkini yang sering beredar melalui media sosial. "Beliau menjelaskan isu terkini seperti antek asing, tenaga kerja asing dari China, juga isu PKI yang dibubarkan 1965. Padahal beliau lahir 1961, masa ada PKI balita," katanya.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan Presiden Jokowi banyak menyinggung mengenai ekonomi kreatif. "Presiden mendorong supaya para bupati megembangkan ekonomi kreatif, sektor pendidikan bisa diajak kolaborasi untuk melahirkan entrepreneur misalnya kopi," katanya.
Ia menyebutkan Indonesia yang menghasilkan banyak kopi tidak boleh kalah dengan Italia. "Italia yang tidak menghasilkan kopi tapi warungnya ada di seluruh dunia," katanya. Menurut dia, Presiden mengajak para kepala daerah fokus dan tidak aneh aneh sehingga hasilnya dapat lebih dirasakan masyarakat.
"Tadi kami juga menyampaikan terima kasih (kepada Jokowi) karena berkat dukungan infrastruktur yang dibangun selama ini banyak kabupaten yang selama ini terisolir dengan mudah dapat diakses, misalnya dulu perlu waktu 2-3 jam sekarang hanya sejam termasuk juga Banyuwangi," katanya.
ANTARA