TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 bertemu dengan pemilik Lion Air Rusdi Kirana di Hotel Ibis, Jakarta, Senin, 5 November 2018. Mereka mengeluhkan perlakuan manajemen Lion Air kepada keluarga korban.
Baca juga: Rusdi Kirana Hanya Diam Saat Bertemu Keluarga Korban Lion Air
"Jangankan empati, menelepon pun tidak. Kami, keluarga, perlu dirangkul. Kalau hanya memberikan uang, itu memang kewajiban Lion Air dan sudah jadi aturan," kata ayah korban Lion Air Johan Ramadhan, Najib Furqoni.
Dalam pertemuan tersebut, Rusdi didampingi Direktur Utama Lion Air Edward Sirait dan Direktur Oprasional Lion Air Daniel Putut Adi Kuncoro. Sementara dari unsur pemerintah ada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, perwakilan Badan SAR Nasional, TNI, DVI Polri, dan Jasa Raharja.
"Yang namanya Pak Rusdi Kirana mohon berdiri, saya mau lihat langsung bapak," ujar Muhammad Bambang Sukandar, salah satu keluarga korban.
Rusdi yang mengenakan kemeja putih, langsung berdiri dan menghadap ke keluarga korban. Tidak ada sepatah kata pun yang dikeluarkan Rusdi dalam dialog tersebut. Dia hanya mengangguk-angguk sambil mendengarkan keluhan para keluarga korban.
Sambil terisak, Bambang meminta manajemen Lion Air dibenahi. Dia tidak ingin hal tersebut terulang lagi. Dia masih berharap jasad anaknya dapat ditemukan dan dikembalikan ke keluarga. "Mohon diproses dengan baik," ucap dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang turut hadir dalam dialog tersebut meminta maaf jika dalam pelayanan dan pencarian korban masih terdapat kekurangan. "Kami memberikan kesempatakan keluarga korban untuk membahas bersama-sama," ucap dia.
Usai dialog, Rusdi Kirana pun tetap tidak mengeluarkan kata-kata. Dia langsung menghindari wartawan yang ingin mengkonfirmasi soal dialog tersebut. Rusdi memilih untuk berlalu didampingi direksi Lion Air.
ANDITA RAHMA