TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen maskapai penerbangan Lion Air masih membuka crisis center atau pusat krisis bagi keluarga korban di lokasi, yaitu Hotel Ibis Cawang dan Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur. Tujuh hari sejak jatuhnya pesawat Lion Air JT610, ratusan keluarga korban masih menginap di Hotel Ibis, lokasi penginapan yang disediakan secara gratis oleh pihak Lion Air.
Baca: Menhub Copot Pejabat Lion Air, Pengamat: Menyalahi Kewenangan
"Masih ada sekitar 110 orang keluarga di sini," kata Corporate Communication Lion Air, Ramaditya Handoko yang saat ditemui Tempo di pusat krisis yang berada di lobi Hotel Ibis, Minggu, 4 November 2018.
Sebelumnya pada Senin, 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air dengan rute Jakarta ke Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung ini jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat Pesawat membawa 189 orang termasuk penumpang dan awak kabin. Pencarian korban masih terus dilakukan. Di saat yang bersamaa, petugas terus mencari black box pesawat yang berisi data CVR (Cockpit Voice Recorder).
Di hotel ini, terdapat satu loket dari Lion Air yang berada persis di depan meja resepsionis hotel. Di dekat loket petugas ini, terpampang beberapa pengumuman, mulai dari daftar jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi, informasi soal pembayaran santunan, hingga jadwal shuttle bus yang akan membawa para keluarga dari Hotel Ibis ke RS Polri, lokasi tempat dilakukannya otopsi korban.
Dari pengumuman tersebut, baru ada tujuh dari 189 korban pesawat yang berhasil diidentifikasi. Ketujuhnya yaitu Dewi Jannatun, Candra Kirana, Monni, Saroinsong Hiskia, Endang Sri Bagus, Susilo Wahyu, Fauzan Azima. Dalam pengumuman tersebut, dicantumkan pula nomor kursi dari ketujuh korban ini.
Selain itu, dicantumkan pula pengumuman soal shuttle bus. Pihak Lion Air menyediakan layanan bus ke RS Polri dalam lima jadwal yaitu pukul 9.30 WIB, 11.30 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB, dan 19.00 WIB. Lalu bus kembali ke Hotel Ibis dalam empat jadwal yaitu pukul 11.30 WIB, 15.00 WIB, 19.00 WIB, dan 21.00 WIB.
Tak jauh dari sana, terdapat ruang tunggu bagi para keluarga korban. Lalu satu lantai di atasnya, yaitu lantai 3, ada lagi ruangan khusus yang hanya diperuntukkan bagi keluarga korban. Sejumlah petugas Lion Air lain pun berjaga di lantai tersebut karena tertutup untuk media.