Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Surplus Beras Tapi Masih Impor, Kenapa?

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengikuti panen raya di areal persawahan yang terletak di kawasan Cakung Timur, Jakarta, 23 Januari 2017. Areal persawahan yang terletak di pinggir Ibukota ini  memiliki luas 5,4 hektareNamun hanya 3 hektare yang di tanami padi dengan sekali  panen mencapai 15 ton. TEMPO/Ilham Fikri
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengikuti panen raya di areal persawahan yang terletak di kawasan Cakung Timur, Jakarta, 23 Januari 2017. Areal persawahan yang terletak di pinggir Ibukota ini memiliki luas 5,4 hektareNamun hanya 3 hektare yang di tanami padi dengan sekali panen mencapai 15 ton. TEMPO/Ilham Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Suhariyanto ikut menanggapi pernyataan banyak pihak yang menanyakan mengenai kebijakan pemerintah yang masih melakukan impor beras meskipun hasil produksi diperkirakan surplus hingga akhir Desember 2018.

BACA: Indonesia Masih Impor Meski Surplus Beras, BPS Beri Penjelasan

"Ini saya sedikit beri penjelasan supaya dapat feel-nya, karena banyak pihak yang menanyakan kalau surplus kenapa masih impor," kata Suhariyanto di Kantor BPS di Jakarta Pusat, Rabu, 24 Oktober 2018.

Sebelumnya, BPS telah mengumumkan mengenai data baru mengenai Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2018. Data ini dikeluarkan dengan menggunakan perbaikan metodologi perhitungan data produksi beras melalui metode kerangka sampel area atau KSA.

Dari hasil penghitungan dengan metode KSA tersebut, BPS mengumumkan bahwa luas panen tahun 2018 diperkirakan mencapai 10,9 juta hektare. Adapun, berdasarkan perhitungan luas panen diperkirakan produksi gabah kering giling atau GKG mencapai 49,65 juta ton sampai September 2018.

Sedangkan, potensi produksi sampai Desember 2018 diperkirakan sebesar 56,54 juta ton gabah atau setara dengan 32,42 juta ton beras. Karena itu, dengan angka konsumsi beras mencapai 29,57 juta ton per tahun, maka diketahui surplus beras diperkirakan mencapai 2,85 juta ton.

Adapun data dan metode baru ini merupakan hasil kerjasama antara BPS bersama dengan lembaga lain, seperti BPPT, LAPAN, dan BIG. Salah satu hal yang baru dari penyusunan menggunakan model KSA ini adalah digunakannya pencitraan satelit terbaru untuk mengukur luas baku lahan sawah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suhariyanto menjelaskan produksi beras diperkirakan surplus namun tidak bisa seluruhnya diserap oleh pemerintah. Hal ini karena beras tersebut tidak berada di satu tempat melainkan tersebar ke banyak pihak.

"Pertama ke rumah tangga produsen, ke rumah tangga konsumen ketiga ada di pedagang, keempat ada di penggilingan, kelima ada di hotel resto dan sebagainya, kemudian ada juga di Bulog. Yang bisa dikelola pemerintah hanya ada di Bulog," kata Suhariyanto.

Mengacu pada survei kajian cadangan beras atau SKCB pada 2015, Suhariyanto memberikan ilustrasi bahwa dari total ketersebaran beras tersebut sebanyak 43 persen ada di rumah tangga produsen dan 3 persen ada di rumah tangga konsumen.

Sebagai informasi, rumah tangga produsen itu jumlahnya 14,1 juta rumah tangga. Misal diambil 44 persen dari total surplus 2,85 juta, maka jumlah 44 persen itu adalah 1,35 juta. Kemudian, kalau jumlah 1,35 juta itu dibagi ke rumah tangga produsen, maka setiap rumah tangga produsen itu hanya mempunyai surplus 7,5 kg per bulan.

Selain itu, Suhariyano juga menjelaskan bahwa surplus tersebut dinilai masih kurang karena kebutuhan per bulan konsumsi beras nasional rata-rata mencapai 2,5 juta ton . "Kalau gitu surplus itu cukup besar atau tidak?," kata Suhariyanto.

Suhariyanto menilai adanya surplus beras adalah hal yang bagus. Namun pengelolaannya harus hati-hati. Sebab harus menyesuaikan dengan kondisi produksi dan konsumsi yang berbeda tiap bulannya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.


Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

2 hari lalu

Warga usai mendapat sekarung beras saat pembagian bansos beras di kantor Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Kementerian Sosial mendistribusikan bantuan sosial beras sebagai jaring pengaman sosial untuk keluarga penerima manfaat yang sudah terdata dan terverifikasi. TEMPO/Prima mulia
Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.


BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

2 hari lalu

Kawasan industri berbasis nikel Indonesia Morowali Industrial Park atau PT IMIP di Kecamatan Bahodopi, Sulawesi Tengah, Ahad, 31 Desember 2023. Industri nikel menempatkan Sulawesi Tengah di posisi ke empat secara nasional dengan realisasi investasi tertinggi setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur. ANTARA/Mohamad Hamzah
BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.


Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menghindar dari kejaran wartawan kepresidenan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Suahasil Nazara tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait isu rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. TEMPO/Subekti.
Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.


Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

10 hari lalu

Presiden Jokowi saat ditemui di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu siang, 8 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.


Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo membagikan baju ke warga saat berkunjung ke Pasar Baru Karawang, Jawa Barat, Rabu, 8 Mei 2024. Dalam kunjungannya ke pasar tersebut Presiden Joko Widodo mengecek harga bahan-bahan kebutuhan pokok seperti beras, cabai, bawang merah dan bawang putih. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.


Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

10 hari lalu

Ilustrasi belanja. shutterstock.com
Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.


Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.


Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

11 hari lalu

Para peneliti telah merekayasa Beras Emas (kiri) agar memiliki manfaat nutrisi yang tidak diperoleh dari nasi putih biasa. REUTERS/ERIK DE CASTRO
Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.


Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

11 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menghindar dari kejaran wartawan kepresidenan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Suahasil Nazara tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait isu rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. TEMPO/Subekti.
Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.