TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi/Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengomentari pidato calon Presiden Prabowo Subianto yang menyebut situasi perekonomian saat ini sebagai ekonomi kebodohan.
Baca juga: Timses Jokowi Menilai Pidato Prabowo Meniru Donald Trump
"Jaminan sistem kesehatan nasional, sertifikasi tanah rakyat, program kerakyatan melalui Kartu Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar, pengambilalihan Freeport, Blok Rokan, dan Blok Mahakam, serta berbagai prestasi lainnya, justru suatu ekonomi mencerdaskan bangsa," kata Hasto dalam rilis di Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018.
Saat Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Kamis, Prabowo menyebut sistem perekonomian saat ini sebagai ekonomi kebodohan. "Ini menurut saya bukan ekonomi neolib lagi, ini lebih parah dari neolib. Ini menurut saya ekonomi kebodohan. The economics of stupidity. Ini yang terjadi," kata Prabowo.
Prabowo juga menganggap konsep neoliberal baik saat Indonesia masih di bawah payung rezim Orde Baru atau saat dirinya masih menjadi tentara.
"Lihat saja yang kaya sedikit dahulu, nanti lama-lama akan menetes ke bawah kekayaan itu. Trickle down katanya. Ternyata yang kaya tambah kaya. Enggak trickle trickle. Netesnya netes tik tik tik. Tidak turun," kata Prabowo.
Menanggapi pidato Prabowo, Hasto mengatakan tindakan pemerintahan Presiden Jokowi membangun infrastruktur secara masif bukanlah kebodohan. Menurut Hasto, konsep ekonomi Jokowi justru mencerdaskan bangsa.
"Hanya orang-orang yang tertutup mata hatinya yang melihat segala sesuatu dari perspektif negatif," kata Hasto merespons pidato Prabowo.