TEMPO.CO, Nusa Dua - Dalam perhelatan pertemuan IMF - World Bank yang digelar mulai hari ini di Bali, PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) menyatakan telah mengumpulkan dana investasi langsung senilai Rp 200 triliun untuk 21 proyek Badan Usaha Milik Negara. Kesepakatan investasi itu akan diumumkan dalam Forum Investasi Indonesia di Hotel Conrad Nusa Dua, Bali, Selasa, 9 Oktober 2018.
Baca: 7 Fakta tentang Pertemuan IMF - World Bank 2018
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan forum kesepakatan kerjasama ini diinisiasi oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN melalui Bank Mandiri. Forum diciptakan untuk menghubungkan para investor dan para pemangku proyek dalam menciptakan investasi yang dapat mendukung pertumbuhan Indonesia. "Nantinya ratusan investor akan mengeksplorasi potensi-potensi investasi di Indonesia,” kata Rohan.
Penandatanganan kesepakatan investasi senilai Rp 200 triliun akan digelar pada acara yang sama. “Ini merupakan investasi langsung di mana 95 persen di antaranya berasal dari luar negeri,” ucap Rohan.
Rencananya, forum bertema “A New Paradigm in Infrastruktur Financing” akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang akan berbicara tentang pembiayaan pembangunan infrastruktur Indonesia. Selain itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo akan berbicara tentang pendalaman keuangan untuk mendukung pembangunan infrastruktur.
Adapun Kepala OJK Wimboh Santoso berbicara tentang stabilitas pasar keuangan untuk mendukung pembiayaan pembangunan. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga akan berbicara kepada para investor tentang reformasi untuk Indonesia yang berkelanjutan.
Sementara Menteri BUMN Rini Soemarno akan berbicara tentang Investing in SOE’s Projects For Sustainable Indonesia. Acara juga dihadiri oleh Bank Dunia, lembaga rating Moody’s, manajemen investasi raksasa asal Amerika Serikat BlackRock, Macquaire, dan Allianz.
Sebelumnya Pemerintah bakal memanfaatkan momen ajang tersebut untuk menggaet investor ke dalam negeri. "Kementerian Badan Usaha Milik Negara nanti akan membuat buku, kami akan tawarkan di situ sebesar US$ 42 miliar peluang investasi," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 17 September 2018. Adapun total nilai proyeknya, kata dia, berkisar US$ 86 miliar.
Penawaran investasi itu akan dilakukan sembari membagikan buku tersebut pada acara seminar mengenai investasi. Nantinya, dalam helatan akbar IMF - World Bank, akan ada beberapa acara untuk membicarakan proyek-proyek tersebut, misalnya diskusi panel di bidang tol dan energi, diskusi kelompok, sampai one to one meeting.
Baca: Pemerintah Tawarkan Investasi USD 42 M di Rapat IMF - World Bank
Sahala mengatakan proyek yang bakal ditawarkan itu berasal dari berbagai bidang. Adapun jumlah proyek yang akan ditawarkan mencapai 79 proyek dari 22 BUMN. Jenis proyek, ujar dia, misalnya jalan tol, pembangkit listrik, sampai pelabuhan udara. "Yang jelas nanti akan ada one on one meeting, nanti akan dikerjakan oleh misalnya Waskita, PLN, Jasa Marga , hingga Angkasa Pura II," ujar dia.
Simak berita menarik lainnya terkait IMF - World Bank hanya di Tempo.co.