TEMPO.CO, Jakarta - Nilai penghimpunan dana di pasar modal yang dilakukan korporasi terus meningkat. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat penghimpunan dana itu mencapai Rp 130 triliun per 21 September 2018.
Baca: Bank Mandiri: Terlihat Sekali Niat SNP Finance Jelek
Tak hanya dari sisi nilai, jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga terus meningkat, yakni 39 perusahaan per akhir pekan lalu.
"Sedangkan total dana kelolaan investasi sebesar Rp 740,69 triliun, meningkat 7,58 persen dibandingkan dengan akhir 2017," demikian disebutkan OJK melalui keterangan resmi, Kamis, 27 September 2018.
OJK menilai kondisi ini menegaskan kondisi pasar modal masih stabil kendati terjadi dinamika pasar keuangan global. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), yield tenor jangka pendek, menengah, dan panjang kembali meningkat masing-masing 82 basis point (bps), 22 bps, dan 42 bps month-to-date. Peningkatan yield ini terjadi seiring dengan dinamika eksternal yang masih meningkat. Hingga 21 September 2018, investor nonresiden masih mencatat net buy Rp 4,4 triliun.
Dinamika di pasar keuangan diperkirakan masih akan berlanjut seiring masih tingginya downside risk di lingkup global. OJK memandang kemampuan sektor jasa keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masih terbuka, tapi tetap dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Beberapa faktor risiko yang menjadi perhatian di antaranya perkembangan suku bunga dan likuiditas global, gejolak di pasar keuangan emerging market, dan tensi perang dagang.
OJK akan mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan nasional serta memperkuat koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait.
BISNIS