Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantah Anwar Nasution, Ekonom: Ada 4 Ukuran Fundamental Ekonomi

image-gnews
Ini data Bank Dunia soal kontribusi 3 sektor ekonomi pada pertumbuhan GDP Nasional sejak 2007-2017
Ini data Bank Dunia soal kontribusi 3 sektor ekonomi pada pertumbuhan GDP Nasional sejak 2007-2017
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Permata Bank Josua Pardede angkat bicara menanggapi pernyataan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Anwar Nasution. Ia membantah pernyataan Anwar soal fundamental ekonomi nasional yang lemah.

Baca: Anwar Nasution Sebut Jumlah Jamaah Haji RI Turut Lemahkan Rupiah

Menurut Josua, ukuran kuat atau tidaknya kondisi fundamental ekonomi suatu negara tidak dapat digambarkan oleh satu sampai dua indikator makro ekonomi saja. Selain itu, perlu melihat tren ukuran atau indikator makro dan bagaimana koordinasi kebijakan fiskal dan moneter berkoordinasi, sehingga tercermin dari indikator ekonomi yang stabil dan sustainable.

"Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat ini juga memperkuat keyakinan investor dan pelaku ekonomi secara keseluruhan, bahwa kondisi fundamental yang kuat ini akan membuat ketahanan ekonomi akan teruji, sehingga dapat bertahan dan dapat meredam seluruh risiko eksternal," kata Josua saat dihubungi, Senin, 10 September 2018.

Josua menjelaskan, indikator pertama yang perlu dilihat dalam menilai fundamental ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi cenderung stabil di kisaran 5 persen dalam beberapa tahun terakhir dan terjadi perbaikan struktur di sisi pengeluaran. Artinya, ada andil dari investasi pada pertumbuhan ekonomi cenderung meningkat seiring implementasi kebijakan struktural dalam kurun empat tahun terakhir.

Indikator kedua, kata Josua, yakni laju inflasi. Tingkat inflasi yang cenderung stabil dan dalam tiga tahun terakhir realisasi inflasi dan bahkan cenderung terkendali di bawah sasaran inflasi Bank Indonesia merupakan hal positif.

Menurut Josua, hal itu menunjukkan langkah koordinasi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah berhasil. Walhasil, konsumsi tetap tumbuh dan daya tarik pasar keuangan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain dengan tingkat inflasi yang tinggi. Dalam situs resmi BI tercatat Inflasi Agustus sebesar 3,2 persen, sedangkan target inflasi tahun ini sekitar 3,5 persen.

Adapun indikator ketiga yang diperhatikan adalah pengelolaan fiskal. Selama empat tahun terakhir Josua menilai pengelolaan fiskal semakin baik, produktif dan berkualitas. "Di mana reformasi perpajakan yang dikombinasikan dengan produktivitas belanja terindikasi dari semakin berkualitasnya belanja karena realokasi belanja subsidi ke belanja produktif, seperti infrastruktur," katanya.

Pengelolaan fiskal yang semakin baik terindikasi dari terkendalinya defisit APBN kurang dari 3 persen terhadap PDB, serta pengelolaan utang yang kurang dari 30 persen. Selain itu, defisit keseimbangan primer yang berhasil diturunkan pemerintah dan berpotensi berbalik positif dalam jangka pendek-menengah mendorong konfirmasi layak investasi pada Indonesia yang baru diperoleh kembali dalam 1-2 tahun terakhir ini.

Selain itu, ada indikator kempat yang harus diperhatikan yakni soal utang luar negeri. Josua melihat pengelolaan utang luar negeri juga semakin baik ditunjukkan dengan rasio utang luar negeri terhadap PDB kurang 35 persen. Angka itu cenderung menurun dari posisi 1998 di mana pengelolaan utang luar negeri tidak prudent sehingga mendorong krisis pada waktu itu.

Sementara permasalahan defisit transaksi berjalan yang terus dialami serta rasio pajak yang belum optimal, menurut Josua, memang salah satu hal yang masih perlu dibenahi oleh pemerintah. "Meskipun tidak dapat diselesaikan dalam jangka pendek, akan tetapi pemerintah perlu melakukan perbaikan antara lain dengan memperbaiki struktur industri sehingga mendorong produktivitas yang dapat mensubstitusi impor," kata Josua.

Selain itu, kata Josua reformasi pajak yang sudah dilakukan pemerintah pun yang diawali dengan program tax amnesty. Program itu merupakan bukti bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperluas basis pajak yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan rasio pajak.

"Jadi secara keseluruhan melihat indikator ekonomi Indonesia secara keseluruhan mengindikasikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cenderung semakin kuat dan dikonfirmasi juga oleh tren perbaikan indikator ekonomi sosial seperti tingkat pengangguran yang menurun, tingkat kemiskinan yang melambat serta ketimpangan pendapatan yang semakin menurun," kata Josua.

Baca: Anwar Nasution: Pemerintah Bohong Sebut Fundamental Ekonomi Kuat

Pada Sabtu pekan lalu, Anwar Nasution mengatakan fundamental ekonomi di Indonesia masih sangat lemah. Buktinya, kata Anwar yang juga mantan ketua Badan Pemeriksa Keuangan ini, rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) masih rendah yang berada di angka 10 persen.

KARTIKA ANGGRAENI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Loyo dalam Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rp 16.260 per USD

10 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Loyo dalam Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rp 16.260 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 81 poin ke level Rp 16.260 per dolar AS dalam penutupan perdagangan hari ini.


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

14 jam lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.


Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

14 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

Per hari ini di Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pukul 09.27 WIB berada pada level Rp 16.282.


Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

15 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.


Rupiah Hari Ini Dibuka Melemah, Wamenkeu: Fundamental Ekonomi Kita Masih Kuat

16 jam lalu

Pergerakan rupiah terhadap dolar1 bulan terakhir sampai 19 April 2024. (google.com)
Rupiah Hari Ini Dibuka Melemah, Wamenkeu: Fundamental Ekonomi Kita Masih Kuat

Sempat ditutup menguat, nilai tukar rupiah dibuka melemah Jumat, namun Wamenkeu menjamin fundamental ekonomi kita masih kuat.


Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

17 jam lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854


Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

1 hari lalu

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono di depan Istana Merdeka, kawasan Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia.


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.


Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

1 hari lalu

Penjualan minyak dalam kemasan di salah satu Pusat Perbelanjaan di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022. Pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan akan diserahkan ke mekanisme pasar dengan menyesuaikan nilai keekonomiannya. Tempo/Tony Hartawan
Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

BI memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Indeks Penjualan Riil Maret 2024 tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.


Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

1 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?