Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gelombang PHK Akan Dera Citigroup

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, New York:Dampak krisis kredit macet hipotek perumahan (subprime mortgage) masih menelan korban. Citrigroup dikabarkan akan kembali memecat ratusan ribu karyawannya. Seperti dikutip dari CNBC, sumber di perusahaan tersebut memperkirakan karyawan yang dipecat mencapai 45 ribu dari 320 ribu karyawan Citigroup. Ini adalah kedua kalinya Citigroup melakukan pemutusan hubungan kerja. Sebelumnya pada April lalu, PHK sudah dilakukan terhadap 17 ribu karyawan. Country Corporate Affairs Citi Indonesia Ditta Amahorseya menanggapi dingin kabar tersebut. Dia menegaskan, Citi Indonesia tidak akan berkomentar lebih banyak atas spekulasi itu. Menurut dia, kantor pusat Citigroup di Amerika Serikat hanya mengatakan bahwa Citi sedang dalam proses meninjau berbagai usaha untuk menjadikan perusahaan lebih efisien dan efektif. “Angka (layoffs) yang telah dilaporkan beberapa media massa tidak faktual,” kata Ditta kepada Tempo kemarin. Meski Citigroup merugi lantaran terkena imbas krisis kredit macet hipotek perumahan (subprime mortgage) di Amerika Serikat, bisnis Citi Indonesia justru tumbuh dengan baik. “We doing very well,” katanya. Laporan keuangan Citibank Indonesia menunjukkan, hingga September tahun ini, laba bersih tahun berjalan mencapai Rp 1,3 triliun, naik dari periode sebelumnya tahun lalu Rp 863 miliar. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp 22,6 triliun, tumbuh 11,8 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 20,2 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun juga tumbuh hingga 30 persen dari Rp 25,7 triliun menjadi Rp 33,5 triliun. Efisiensi beban operasional terus membaik ditunjukkan dengan turunnya indikator beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 61,05 persen dari sebelumnya 71,58 persen. Aset Citibank terus tumbuh menjadi Rp 46,8 triliun dari sebelumnya hanya 34,3 triliun. CNBC I AGOENG WIJAYA I GUNANTO E.S.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lehman Brothers Pecat 1,300 Pegawai

18 Januari 2008

Lehman Brothers Pecat 1,300 Pegawai

Lehman Brothers Holdings Inc., perusahaan penjamin mortgage terbesar di Amerika Serikat terpaksa merumahkan 1.300 pegawainya. Karyawan yang dipecat adalah berasal dari divisi mortgage. Lehman adalah salah satu perusahaan yang terkena dampak krisis kredit macet hipotek perumahan (subprime mortgage) di Amerika Serikat.


Pasca Krisis Subprime Mortgage: Proyeksi Pertumbuhan Turun

28 Agustus 2007

Pasca Krisis Subprime Mortgage: Proyeksi Pertumbuhan Turun

Krisis di pasar finansial global akibat rontoknya pasar kredit hipotik Amerika Serikat turut mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi negara-negara. Para ekonom seluruh dunia menghitung penurunan target pertumbuhan 2008 antara 0,2-0,3 persen. Karena kondisi ini, pemerintah disarankan melakukan revisi asumsi-asumsi makro ekonomi.