TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan krisis Turki tidak akan berpengaruh terhadap IKM di Indonesia.
Baca juga: Krisis Turki Berimbas pada Rupiah, Bambang Soesatyo: Saya Waswas
"Turki itu berbeda dengan kita, fundamental kita sudah cukup bagus. Jadi ya tidak akan terpengaruh IKM kita," kata Gati saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018.
Dengan begitu, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian tetap pada target yang dicanangkan, yakni pertumbuhan kinerja IKM di atas 10 persen hingga akhir 2018, atau meningkat dibanding capaian kinerja tahun lalu yang berada di kisaran 9 persen.
Baca juga: Krisis Turki, Pemerintah Diminta Waspadai Kenaikan Harga Minyak Dunia
Gati mengemukakan, Kementerian Perindustrian akan berupaya mendorong pertumbuhan kinerja IKM melalui penggunaan sistem berbasis data yang mengintegrasikan sentra dan produk IKM dengan marketplace lokal.
Gati menyebutkan, adapun IKM unggulan yang dijagokan selain perhiasan adalah alas kaki, serta makanan dan minuman.
Turki saat ini tengah didera krisis ekonomi. Nilai mata uang lira terhadap dolar AS anjlok hingga nyaris mencapai 70 persen. Krisis Turki ini berdampak terhadap sejumlah mata uang negara-negara lainnya, termasuk rupiah.
ANTARA