Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Turki, Pemerintah Diminta Waspadai Kenaikan Harga Minyak Dunia

image-gnews
22_ekbis_minyakdunia
22_ekbis_minyakdunia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Dzulfian Syafrian, menyebut pemerintah mesti mewaspadai kenaikan harga minyak dunia akibat krisis lira Turki dan geopolitik di Timur Tengah mengingat 2018-2019 merupakan tahun politik.

BACA: Lira Turki Menguat, Rupiah pun Diprediksi Menguat Hari Ini

"Kalau harga minyak dunia tiba-tiba meroket, besar kemungkinan Presiden Joko Widodo akan subsidi besar-besaran," ujar Dzulfian kepada Tempo, Rabu, 15 Agustus 2018. Imbasnya, defisit ganda yang tengah dialami Indonesia bakal semakin memburuk.

Saat ini, Indonesia memang tengah mengalami defisit fiskal dan defisit neraca berjalan. Defisit neraca ganda inilah yang kemudian menjadi alasan struktural dan fundamental rupiah terus melemah.

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, nilai tukar rupiah hari ini masih bertengger di level Rp 14.621 per dolar Amerika Serikat. Angka tersebut menguat tipis dari Selasa, 14 Agustus 2018, yang berada di level Rp 14.625 per dolar Amerika.

BACA: Lira Turki Hentikan Penurunan, Pasar Saham Global 'Rebound'

Sebelumnya, Bank Indonesia menyampaikan defisit neraca berjalan melebar pada triwulan kedua menjadi 3 persen. Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN sampai dengan Juli 2018 sebesar Rp 151,3 triliun.

Penyebab utama defisit neraca berjalan, kata Dzulfian, adalah arus modal keluar dari Indonesia ke Amerika Serikat. "Jadi dolar balik ke kandangnya," katanya. Pelarian modal ini, menurut dia, didorong oleh terus merangkak naiknya tingkat suku bunga Amerika sebagai respons atas perekonomian yang terus membaik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fenomena pelarian modal ini, ujar Dzulfian, tidak hanya dialami Indonesia, tapi juga negara-negara pasar berkembang lain, misalnya Turki. Bahkan negeri kebab mengalami pelarian modal yang paling parah, tecermin dari defisit neraca berjalannya yang mencapai 5 persen dari PDB.

"Itulah mengapa mata uang Turki, yaitu lira, mengalami pelemahan paling parah terhadap dolar Amerika pada 2018 ini," kata Dzulfian. Di samping itu, ia menilai Turki melakukan blunder kebijakan dengan enggan menaikkan suku bunganya selama berbulan-bulan.

"Padahal inflasi selalu dua digit dan mata uang mereka terus melemah dalam kurun waktu belakangan," tuturnya.

Dzulfian melihat Turki memaksakan rezim suku bunga rendah karena mereka masih ingin mengundang investasi asing untuk ditanam di negeri mereka. Padahal hal ini sulit terjadi mengingat pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan Amerika. "Jadi krisis lira ini adalah buah dari blunder kebijakan ekonomi."

Belakangan, keterpurukan lira Turki mulai mereda. Setelah selama tiga minggu terpukul keras, lira memulihkan beberapa kejatuhannya, diperdagangkan sekitar 6,37 terhadap dolar Amerika, naik hampir 8 persen dari penutupan hari sebelumnya.

Pulihnya nilai tukar mata uang Turki didukung oleh berita rencana konferensi jarak jauh, di mana menteri keuangan akan berusaha meyakinkan investor yang cemas oleh pengaruh Presiden Tayyip Erdogan atas ekonomi dan perlawanannya terhadap kenaikan suku bunga untuk mengatasi inflasi dua digit.

Namun Dzulfian menilai hal tersebut hanya akan berlangsung sesaat. "Tensi akan semakin memanas karena ada aksi balasan perang dagang dari Turki ke Amerika dengan memboikot beberapa barang Amerika," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar.  REUTERS/Guadalupe Pardo
Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.


Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

3 hari lalu

Kilang Minyak Pertamina Dumai. antaranews.com
Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.


Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

4 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

4 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

5 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

6 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

7 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

7 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.


Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

8 hari lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

8 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut